TIMESINDONESIA, MALANG – Rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Malang dengan TAPD Pemkab Malang digelar maraton di gedung dewan, Selasa (5/8/2025). Rapat ini menyusul rencana belanja penyertaan modal daerah untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Malang pada 2026 mendatang.
Rapat bersama Banggar dan TAPD ini berlangsung sejak sore, dengan menghadirkan jajaran direksi dari tiga BUMD Pemkab Malang. Yakni, Perumda Tirta Kanjuruhan, Perumda Jasa Yasa, dan Perumda Artha Kanjuruhan.
Pihak Perumda Tirta Kanjuruhan mendapatkan giliran paling awal. Masing-masing direksi BUMD tersebut bergantian menyampaikan rencana bisnis berikut proyeksi pengembangannya.
Wakil Ketua TAPD Pemkab Malang Tomie Herawanto mengungkapkan, sesuai KUA-PPAS dalam RAPBD Kabupaten Malang, anggaran sejumlah Rp15 miliar diproyeksikan untuk penyertaan modal bagi BUMD milik Pemkab Malang pada tahun 2026 mendatang.
"Nah, terkait proyeksi alokasi penyertaan modal Rp15 miliar itu, hari ini tiga BUMD kita gali, memaparkan rencana bisnis dan pengembangannya mana yang paling menjanjikan," terang Tomie, ditemui di gedung dewan, Selasa (5/8/2025) petang.
Dikatakan, yang dilihat dan ditelaah adalah rencana pemanfaatan untuk pelayanan, juga sejauh mana BUMD bisa memenuhi kewajibannya berkontribusi pada PAD Kabupaten Malang ke depannya, dari penyertaan modal yang akan diberikan.
"Maka dari itu, nanti akan dikaji, apakah anggaran penyertaan modal ini nantinya untuk satu BUMD saja, atau untuk ketiganya," terang pria yang juga menjabat Kepala Bappeda Kabupaten Malang ini.
Jika rencana bisnis dan pengembangan layanan semua BUMD sangat prospektif, kata Tomie, bukan tidak mungkin plafon anggaran penyertaan modal ini bisa bertambah dibanding perencanaan awal, alias lebih dari Rp15 miliar.
Ia tidak menampik, kinerja dari ketiga BUMD Pemkab Malang itu selama ini tidak sama, ada yang terus naik namun ada yang cenderung tetap atau kurang signifikan, bahkan merugi.
Meski demikian, dengan tetap bertahan dan bisa memberikan manfaat pelayanan, menurutnya itu sudah menunjukkan kinerja BUMD yang eksis. Selebihnya, tinggal bagaimana rencana bisnis untuk pengembangannya.
"Jadi, nanti tetap ada dinamika, bisa jadi lebih dari Rp15 miliar. Apalagi, ketika tentunya setiap BUMD harus bisa meyakinkan akan menghasilkan kontribusi PAD-nya berapa," demikian Tomie Herawanto.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Tirta Kanjuruhan Syamsul Hadi menyampaikan, secara ideal penyertaan modal untuk meningkatkan layanan pemenuhan air bersih mencapai Rp20 miliar.
Terlebih, Tirta Kanjuruhan pada tahun ini mentargetkan kontribusi untuk PAD Kabupaten Malang sekitar Rp 15,5 miliar.
Informasinya, dengan penyertaan modal yang akan didapatkan sesuai kebutuhan, pihak Perumda Tirta Kanjuruhan siap menaikkan target kontribusi PAD hampir Rp17 miliar di tahun depan. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Delirium hingga Gagal Jantung: Dokter Beberkan Dampak RSV yang Sering Dianggap Sepele
Premier Place Suguhkan Ramen Kuah Kari Ayam Woku Pedas dan Cakalang Pedas
Indonesia Menjadi Tempat Pembuangan Sampah Akhir dari Negara Maju
Baznas dan 4 Lembaga Internasional Salurkan Bantuan Pangan Darurat ke Gaza
Ancam Paru-Paru Anak Seumur Hidup, Vaksin RSV untuk Ibu Hamil Jadi Solusi
LPS Financial Festival, Jurus Ampuh Lawan Penipuan Keuangan
Bambang Haryo Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan Pinjaman Tanpa Agunan
Menteri Pembangunan Internasional Australia Kagumi Inovasi Layanan BPBD Jatim
Soal Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen, Sri Mulyani: Pemerintah Percaya Data BPS
Prabowo Subianto: Cadangan Pangan RI Pecahkan Rekor, Nilai Tukar Petani Naik