TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah menyerap dana senilai Rp24,45 triliun dari lelang delapan seri Surat Utang Negara (SUN) pada 9 September 2025.
Dikutip dari keterangan Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, di Jakarta, Selasa (9/9/2025), total penerimaan masuk yang tercatat pada lelang kali ini mencapai Rp79,55 triliun.
Serapan terbesar berasal dari seri SPN12260910 (penerbitan baru) yang dimenangkan sebesar Rp5,1 triliun dari penawaran masuk Rp5,16 triliun. Imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini sebesar 5,15294 persen dengan jatuh tempo 10 September 2026.
Serapan berikutnya berasal dari seri FR0106 (pembukaan kembali) yang dimenangkan sebesar Rp4,85 triliun dari penawaran masuk Rp8,95 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini sebesar 6,76921 persen dengan jatuh tempo 15 Agustus 2040.
Selanjutnya, pemerintah menyerap masing-masing Rp3,35 triliun dari seri FR0107 (pembukaan kembali) dan FR0102 (pembukaan kembali).
Seri FR0107 menerima penawaran masuk sebesar Rp5,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,89986 persen dan jatuh tempo 15 Agustus 2045.
Sementara seri FR0102 mencatatkan penawaran masuk sebesar Rp3,74 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,93976 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2054.
Kemudian, pemerintah memenangkan nominal sebesar Rp3,5 triliun dari seri FR0108 (pembukaan kembali) yang menerima penawaran masuk Rp24,46 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini sebesar 6,45000 persen dan jatuh tempo 15 April 2036.
Dari seri FR0105 (pembukaan kembali) dimenangkan dana sebesar Rp2,8 triliun dari penawaran masuk Rp3,54 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini sebesar 6,94954 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2064.
Serapan terakhir berasal dari seri FR0109 (pembukaan kembali) yang dimenangkan sebesar Rp1,5 triliun dari penawaran masuk Rp27,59 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini sebesar 5,82943 persen dan jatuh tempo 15 Maret 2031.
Adapun untuk seri SPN03251210 (penerbitan baru), pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana meski menerima penawaran masuk sebesar Rp520 miliar. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Tua-tua Keladi, Cristiano Ronaldo Torehkan Rekor Lagi
Dua Truk Ringsek Akibat Nekat Mendahului di Ketapang Banyuwangi
Sambut FESYAR 2025, Gubernur Khofifah Optimis Akselerasi Ekonomi Syariah dari Jatim
Bikin Brownies Ga Perlu Effort, Sangat Mudah dan Pasti Berhasil
Drone Bunuh Diri Rusia Dihabisi saat Melewati Wilayah Udara Polandia
Warga di Malang Urus Suket Hampir Setahun Mengaku Dimintai Uang Jutaan
Kota Mojokerto Rotasi 3 Pejabat dan Resmi Miliki BPBD
Intip Oleh-oleh Delegasi FISIP UB dari Filipina
Mengenal Sosok Letkol Inf Deni Suryo Anggo Digdo yang Bertekad Mewujudkan Lamongan Megilan Berhasil
Porda DIY XVII 2025 Dibuka, Sri Sultan HB X Tekankan Urgensi Pembinaan Atlet Berbasis Data