TIMESINDONESIA, JAKARTA –
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini arus keluar modal asing (foreign capital outflow) dari pasar saham Indonesia yang terjadi belakangan ini hanya bersifat sementara atau jangka pendek.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, keyakinan tersebut didasarkan pada semakin solidnya fundamental ekonomi Indonesia serta meningkatnya ekspektasi terhadap penguatan pasar keuangan global.
“Sehingga kami meyakini bahwa Indonesia tetap menjadi salah satu tujuan investasi yang menarik bagi investor dalam jangka menengah dan jangka panjang,” kata Inarno dalam jawaban tertulis di Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Inarno menyampaikan, OJK secara berkelanjutan akan terus melakukan monitoring terhadap perilaku dari investor asing serta sentimen yang mempengaruhi keputusan investasi dari investor asing.
Dalam merespons terjadinya outflow dan upaya menarik kembali minat investor asing, OJK mengambil sejumlah langkah termasuk berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, termasuk di pasar modal.
Selain itu, OJK melakukan kebijakan untuk menjaga stabilitas harga dengan meningkatkan kepercayaan investor dan memberikan ruang bagi investor untuk pengambilan keputusan serta penyesuaian operasional perdagangan untuk mendukung efisiensi pasar.
Beberapa kebijakan yang masih berlaku di antaranya seperti kebijakan buyback tanpa RUPS, penundaan implementasi pembiayaan shortsell, dan penyesuaian Auto Rejection dan Trading Halt.
Sebagai informasi, pada perdagangan hari ini atau Rabu (8/10), investor asing kembali membukukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp455,18 miliar pada keseluruhan transaksi bursa.
Di pasar reguler, nilai net sell tercatat lebih besar, yaitu Rp494,01 miliar. Sementara di pasar tunai dan negosiasi, investor asing masih mencatat net buy senilai Rp38,83 miliar.
Adapun sejak awal tahun hingga 8 Oktober 2025 (year to date/ytd), investor asing telah mencatat net sell total sebesar Rp55,29 triliun.
Dari jumlah tersebut, net sell di pasar reguler mencapai Rp50,20 triliun, sedangkan di pasar tunai dan negosiasi sebesar Rp5,09 triliun.
Pada penutupan perdagangan Rabu (8/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 3,25 poin atau 0,04 persen ke posisi 8.166,03. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Hadir di ChatGPT, Spotify Siap Berikan Rekomendasi Audio Terbaik
Banjir Thailand Landa 19 Provinsi, 22 Tewas dan 369 Ribu Warga Terdampak
Sejarah Galantin Solo, Kuliner Istimewa Warisan Prancis
Tiga Fisikawan Raih Nobel Fisika 2025 untuk Eksperimen Sirkuit Kuantum Makroskopik
AHY Pastikan Jalan Mulus Sebelum Libur Nataru 2025
Bank Indonesia Pastikan Cadangan Devisa Indonesia Tetap Aman Meski Menyusut
DPD: Tragedi Al Khoziny Sidoarjo Harus Jadi Cermin bagi Pengelola Pesantren
Waspadai Skabies, Tim Dokter FK Unair Tekankan Pentingnya Penanganan Komprehensif
Hakim Ngaku Jadi Otak Vonis Lepas, Terima Rp6,2 Miliar
Anggito Abimanyu Resmi Pimpin LPS, Komitmen Tingkatkan Kinerja dan Stabilitas Keuangan