TIMESINDONESIA, JAKARTA – PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) menyebut peningkatan harga kumulatif saham yang signifikan dan peningkatan volume transaksi sepenuhnya merupakan hasil keputusan investasi dari setiap investor dan telah mengikuti mekanisme pasar yang berlaku umum di Indonesia.
Wakil Direktur Utama AGII Imelda Harsono mengatakan bahwa perseroan tidak ikut andil dalam volatilitas harga saham AGII pada Senin (6/10/2025) dan Rabu (8/10/2025).
"Perseroan tidak memiliki andil ataupun campur tangan dalam pergerakan harga saham perseroan," ujar Imelda dalam paparan publik di Jakarta, Senin (13/10/2025)..
Saham AGII menguat signifikan 24,8 persen ke posisi 1.560 pada perdagangan Senin (6/10/2025), kemudian PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan (suspensi) pada Selasa (7/10/2025).
BEI kembali membuka perdagangan saham AGII pada Rabu (8/10/2025), yang mana saham AGII kembali melesat signifikan ke posisi 1.950, sehingga BEI kembali melakukan suspensi pada Kamis (9/10/2025) hingga sekarang.
"Sampai dengan tanggal pelaksanaan paparan publik hari ini, Senin, seluruh informasi, fakta, atau kejadian material lain telah disampaikan kepada publik atau masyarakat," ujar Imelda.
Samator Indo Gas merupakan perusahaan gas industri yang memiliki total 58 pabrik dan 103 stasiun pengisian yang tersebar di 29 dari total 38 provinsi di wilayah Indonesia.
Secara umum, Samator memiliki dua kategori utama produk gas industri, yakni air gas dan non-air gas. Kategori air gas meliputi oksigen, nitrogen, dan argon yang dihasilkan melalui proses pemisahan udara.
Sementara itu, untuk kategori non-air gas, mencakup hidrogen, karbon dioksida, serta berbagai jenis gas khusus lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Selain produk gas, Samator juga menyediakan layanan jasa pendukung, di antaranya instalasi sistem distribusi dan tabung gas di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya.
Aplikasi dari produk gas Samator beragam dan lintas sektor, misalnya pada sektor food and beverage, yang mana gas nitrogen dimanfaatkan dalam proses pengemasan vakum demi menjaga kesegaran dan memperpanjang umur simpan produk pangan.
Sementara itu, specialty gas digunakan dalam industri semikonduktor, khususnya pada proses pembuatan chip elektronik yang memerlukan tingkat kemurnian gas yang sangat tinggi.
"Melalui ragam produk dan aplikasi tersebut, Samator berkurang penting dalam mendukung berbagai sektor industri strategis di Indonesia, mulai dari kesehatan, pangan hingga teknologi maju," ujar Wakil Direktur Utama AGII Sigit Purwanto.
Pada semester I 2025, Samator Indo Gas membukukan penjualan bersih sebesar Rp1,42 triliun atau meningkat 2,1 persen year on year (yoy) dibandingkan senilai Rp1,34 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, laba bersih perseroan sebesar Rp24,2 miliar pada semester I 2025, atau menurun 65 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Pemerintah Akan Tinjau Ulang Kebijakan Devisa Hasil Ekspor
Tips Menjaga Kesehatan Tubuh saat Cuaca Panas Menyengat
Presiden Prabowo Dukung Penandatanganan Perjanjian Damai Gaza di KTT Mesir
Bengkel Muda Surabaya Buka Ruang Imajinasi Anak Lewat Teater Musikal Sarat Pesan Moral
Presiden Madagaskar Andry Rajoelina Dilaporkan Kabur ke Prancis dengan Helikopter Militer
Adu Akting Willy Dozan dan Leon Dozan di Film Dosa Terakhir
Mark Ruffalo dan Javier Bardem Bergabung untuk Film Tentang Palestina
Fondasi Kecil untuk Perubahan Besar, Cintara Nabila Bicara Urgensi Karakter dan Disiplin
Mengenal Kacang Pistachio si Hijau yang Lagi Hype
Anak Tersangka Riza Chalid Didakwa Perkaya Diri Rp3,07 Triliun dari Korupsi Migas