TIMESINDONESIA, JAKARTA – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia menyetujui rencana Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 124,27 miliar lembar saham Seri B dengan nilai nominal Rp25 per saham.
Melalui rights issue, GMFI akan menerima penyetoran modal non tunai (inbreng) dari PT Angkasa Pura Indonesia (API) berupa lahan seluas 972.123 meter persegi atau senilai Rp5,66 triliun.
Lahan itu berada di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, yang mencakup area operasional utama Hanggar 1 hingga Hanggar 4, sebagaimana hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) GMFI di Jakarta, Jumat (24/10/2025).
Direktur Utama GMFI Andi Fahrurrozi mengatakan aksi rights issue ini akan memperkuat struktur permodalan dan fundamental keuang/10/2025)an perseroan, yaitu posisi ekuitas diproyeksikan berbalik positif dari sebelumnya minus 248,99 juta dolar AS menjadi positif 102,87 juta dolar AS.
Ia menjelaskan penyertaan modal dari API merupakan bagian dari program restrukturisasi PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang sebelumnya telah disetujui oleh pemerintah, dan menegaskan integrasi strategis antara GMFI dan ekosistem aviasi nasional di bawah naungan API.
Ia melanjutkan aksi korporasi ini bukan sekadar langkah finansial, namun juga pondasi strategis agar perseroan dapat bergerak lebih lincah dan berkelanjutan.
“Dengan memiliki aset strategis dan struktur permodalan yang lebih kuat, GMFI siap memperluas kapasitas bisnis, memperkuat kemandirian operasional, serta memperkokoh posisinya sebagai MRO terintegrasi yang andal di tingkat global,” ujar Andi.
Di sisi lain, aksi rights issue ini akan memberikan dampak terhadap pergeseran kepemilikan saham di GMFI.
Sebelum rights issue, Angkasa Pura Indonesia (API) tidak memiliki saham di GMFI, namun, setelah rights issue porsi kepemilikan saham API akan menjadi sebesar 70 persen di GMFI.
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sebelumnya memiliki porsi kepemilikan saham di GMFI sebesar 66,96 persen untuk saham Seri A, dan setelah rights issue, kepemilikan GIAA terhadap saham Seri A di GMFI menjadi tersisa 15,54 persen.
GIAA juga memiliki saham Seri B sebesar 24,2 persen di GMFI, dan setelah rights issue, kepemilikan GIAA terhadap saham Seri B di GMFI menjadi tersisa 5,61 persen.
Namun demikian, Andi memastikan bahwa perubahan porsi kepemilikan saham tersebut, tidak merubah pengendali, yang mana PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tetap menjadi Pemegang Saham Pengendali (PSP) di GMFI.
Lebih lanjut, Andi mengatakan dana hasil rights issue akan dimanfaatkan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional, memastikan standar keselamatan dan kualitas layanan tetap terjaga, serta memperkuat kepercayaan pelanggan.
“Sinergi dengan API membuka peluang kolaborasi lintas sektor dalam ekosistem aviasi nasional, sekaligus memperkuat posisi GMFI sebagai perusahaan MRO kebanggaan Indonesia yang siap bersaing di pasar global,” ujar Andi.(*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Presiden Prabowo Ajak Santri Teladani Semangat Juang Resolusi Jihad
Amazon Minta Maaf Usai AWS Lumpuh, Ungkap Penyebab di Balik Gangguan Global
LRT Jabodebek Gangguan, Penumpang Dievakuasi Jalan Kaki di Jalur Rel
Jutaan Diskon Tiket Transportasi Siap Sambut Libur Nataru 2026
Timor Leste Jadi Anggota Tetap ke-11 di KTT ke-47 ASEAN
Prabowo Subianto: Indonesia Butuh Lulusan Jurusan Pengairan untuk Atasi Krisis Air
Bahlil Naikkan Tukin ASN Kementerian ESDM Naik Dua Kali Lipat
Ribuan Fosil Pulang ke Tanah Air, Fadli Zon Sebut Indonesia Peradaban Tertua Dunia
Fenomena Self-Diagnose Kesehatan Mental di Media Sosial, Ini yang Perlu Kamu Tahu
Pesawat Angkut A400M Tiba 3 November, Perkuat Armada Udara TNI AU