TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang semakin cepat, berbagai lembaga dunia menyoroti pentingnya penguasaan Skill Abad 21 sebagai kunci untuk bertahan dan berkembang di era disrupsi.
Skill Abad 21 merupakan seperangkat kemampuan yang relevan untuk menghadapi tantangan zaman modern. Skill ini tidak hanya berguna di dunia kerja tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan, dan hubungan sosial.
Tak hanya kecerdasan akademis, kemampuan berpikir kritis hingga kecakapan digital menjadi kebutuhan utama. Berdasarkan klasifikasi dari UNESCO dan World Economic Forum (WEF), Skill Abad 21 dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu Learning & Innovation Skills, Digital Literacy Skills, dan Life & Career Skills.
Kategori pertama adalah Learning & Innovation Skills yang terdiri dari empat keterampilan utama atau dikenal dengan istilah 4C, yaitu Critical Thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication.
Kemampuan berpikir kritis, kreatif, bekerja sama, dan berkomunikasi menjadi penentu seseorang mampu menghadapi masalah kompleks dan bekerja lintas disiplin.
Sementara itu, di kategori Digital Literacy Skills, keterampilan seperti Information Literacy, Media Literacy, dan ICT Literacy menjadi sangat penting. Melek teknologi membantu seseorang memilah informasi valid di tengah banjirnya berita bohong dan framing berbagai media.
Adapun Life & Career Skills mencakup kemampuan fleksibilitas, adaptasi, inisiatif, keterampilan sosial lintas budaya, produktivitas, serta kepemimpinan yang bertanggung jawab.
Dalam laporan McKinsey Global Institute berjudul Jobs Lost, Jobs Gained (2017), diproyeksikan bahwa sekitar 50% keterampilan teknis di dunia kerja akan usang dalam 5-10 tahun akibat otomatisasi dan kecerdasan buatan.
Selain itu, laporan Future of Jobs Report 2023 dari WEF mengungkapkan bahwa perusahaan global kini lebih mengutamakan soft skill dalam proses perekrutan. Analytical thinking, creative thinking, leadership, dan emotional intelligence menjadi kompetensi yang paling dicari.
Untuk mengasah keterampilan ini, berbagai cara bisa dilakukan, seperti:
• Mengikuti kursus online di bidang teknologi dan kreativitas.
• Bergabung dalam komunitas atau organisasi untuk melatih kolaborasi dan kepemimpinan.
• Rajin membaca dan berdiskusi guna memperkuat kemampuan berpikir kritis.
• Mengembangkan kreativitas lewat seni, inovasi sosial, dan eksplorasi teknologi.
Skill abad 21 bukan hanya alat mencari kerja, tetapi juga bekal untuk menjadi manusia adaptif dan relevan di segala lini kehidupan. Dengan memperkuat keterampilan ini, masyarakat diharapkan tidak hanya siap menghadapi tantangan dunia modern, tetapi juga menjadi bagian dari solusi global di masa depan.
Pada akhirnya, kemampuan untuk terus belajar, beradaptasi, dan berinovasi adalah investasi terbaik dalam menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian namun kaya akan peluang. (*)
Pewarta | : Mutakim |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Ribuan Warga Tumpah Ruah dalam Festival Memet Ikan di Embung Gemblegan, Klaten
Wisata Mahoni Dempok, Pemandangan Indah dan Kuliner Enak dengan Harga Murah di Malang
Meteorit Mars Terbesar di Bumi Terjual Rp85,8 Miliar di Sotheby’s
Mubes VII YLBH Cianjur Tegaskan Komitmen Membela Rakyat Marjinal
Kecelakaan Kapal Wisata di Teluk Halong Vietnam, 38 WisatawanTewas
Bank Jatim JConnect Run Soerabaja 2025: Satukan Semangat, Musik, dan Sport Tourism
Dirjen Dikti Kunjungi Kampus IT dan Ekonomi Kreatif Terkemuka di Bali
Sosialisasikan Keuangan Digital, KPwBI Jember Gelar Sejumlah Kegiatan Edukatif nan Meriah di Alun-alun
Atlet Karate Ini Satu-satunya Bawa Medali untuk Kabupaten Malang
Gubernur Khofifah Ajak Bulog Sinergi Salurkan Bahan Pokok Lewat Koperasi Merah Putih