TIMESINDONESIA, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan besar-besaran di enam lokasi berbeda di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada Selasa (11/11/2025), sebagai bagian dari pengembangan kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Bupati Sugiri Sancoko dan tiga tersangka lainnya.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengonfirmasi bahwa tim penyidik melakukan penggeledahan di:
Rumah dinas Bupati Ponorogo
Rumah tersangka SC (Sucipto)
Kantor Bupati Ponorogo
Kantor Sekretaris Daerah
Kantor BKPSDM
Rumah ELW - adik kandung Sugiri Sancoko
"Pada Selasa (11/11/2025), penyidik melakukan penggeledahan di enam lokasi," ujar Budi kepada para jurnalis di Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Penggeledahan ini berhasil mengamankan sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik yang diduga terkait dengan tiga klaster kasus suap yang sedang diinvestigasi KPK. ELW yang merupakan adik kandung mantan Bupati Sugiri Sancoko, Ely Widodo, turut menjadi target penggeledahan dalam upaya mengungkap aliran dana dan keterkaitan lainnya.
Budi menegaskan bahwa langkah ini merupakan upaya paksa yang sah sesuai KUHAP. "Penggeledahan di enam lokasi tersebut merupakan upaya paksa dalam rangka kebutuhan penyidikan, dan untuk mencari atau menemukan barang bukti," jelasnya.
KPK juga mengimbau masyarakat untuk mendukung proses hukum. "Dalam proses penanganan perkara ini, KPK mengimbau agar para pihak kooperatif, dan masyarakat Ponorogo agar terus mendukung efektivitas penegakan hukum," tambah Budi.
Sebelumnya, pada 9 November 2025, KPK telah menetapkan empat tersangka:
Sugiri Sancoko (Bupati Ponorogo)
Yunus Mahatma (Direktur RSUD Dr. Harjono)
Agus Pramono (Sekretaris Daerah)
Sucipto (Rekanan Swasta RSUD)
Kasus ini terbagi dalam tiga klaster: suap pengurusan jabatan, proyek RSUD, dan gratifikasi. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |
ATEEZ: From a Small Agency to Global Success on the International Stage
PBNU: Pendakwah Harus Menjaga Akhlak dan Martabat Kemanusiaan
Deltras FC Tumbang 1-2 dari Persela, Widodo Singgung Soal VAR
Kementerian Imigrasi Akan Dalami Kasus Deportasi Artem Kotukhov
Dari Medan Juang ke Meja Dewan, Syaifuddin Zuhri Serukan Politik sebagai Jalan Pengabdian dan Prioritas Negara
Sekretaris Utama Baznas Diperiksa KPK Soal Dugaan Korupsi Kuota Haji
Meta Dikabarkan Dapat Untung 16 Miliar Dolar AS dari Iklan Scam
Gaji Elon Musk Kini Capai Rp 16.000 Triliun Usai Disetujui Tesla
Disdagnaker Pacitan Klaim Stok BBM Aman Jelang Nataru Meski Belum Ada Tambahan Kuota
Bikin Geleng Kepala! Parkir Mobil di Piala Dunia 2026 Lebih Mahal dari Tiket Pertandingannya