TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hidup sehat bisa didapat dengan berbagai cara, mulai makanan, olah raga menjaga kebersihan lingkungan termasuk kebiasaan minum air.
Orang dewasa dianjurkan untuk minum air sebanyak enam hingga delapan gelas sehari atau sekitar 2 liter setiap harinya.
Sayangnya tak semua air baik untuk diminum. Bahkan salah pilih air minum malah menyebabkan penyakit baru seperti diare dan lainnya. Banyak air minum kemasan yang beredar di pasaran, namun satu permasalahan lain muncul, yaitu sampah plasti. Sebab semua air minum yang dijual dikemas menggunakan botol plastik beraneka ukuran.
Menjawab kebutuhan air minum, sekaligus mengurangi sampah plastik Jepang mengembangkan teknologi ionisasi air inovatif yang menghadirkan air sehat sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.
Manager Enagic Indonesia, Widia Hartono, menjelaskan Mesin Kangen Water menjadi solusi praktis untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga membawa gaya hidup baru yang lebih sehat, hemat, dan ramah lingkungan.
Kangen Water berasal dari kata Jepang kangen yang berarti “kembali ke asal”. Filosofi ini mengacu pada konsep mengembalikan air ke bentuk alaminya—bersih, segar, dan penuh manfaat bagi kesehatan.
"Mesin Kangen Water dari Enagic bekerja dengan teknologi elektrolisis yang memisahkan air biasa menjadi beberapa jenis air dengan tingkat pH berbeda," jelasnya pada TIMES Indonesia.
Lebih lanjut dia menjelaskan airnya memiliki sejumlah keuntungan antara lain air alkali (pH 8.5–9.5) cocok untuk diminum sehari-hari, air netral (pH 7.0) aman digunakan untuk minum obat dan menyiapkan susu bayi, air asam kuat (pH rendah) dapat dimanfaatkan untuk membersihkan dan menjaga kebersihan rumah tangga, dan air alkali kuat → sering dipakai untuk mencuci buah dan sayuran agar lebih higienis.
Widia menyebut alasan pentingnya air bukan sekadar pelepas dahaga, melainkan penentu kualitas hidup. Pertama, lebih sehat. Air alkali yang dihasilkan Kangen Water dipercaya membantu menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh.
Pola makan modern yang cenderung tinggi lemak, gula, dan makanan olahan sering membuat tubuh bersifat asam. Dengan mengonsumsi air alkali, keseimbangan pH tubuh dapat lebih terjaga.
"Selain itu, teknologi elektrolisis juga menghasilkan air dengan kandungan antioksidan tinggi yang bermanfaat melawan radikal bebas. Inilah yang membuat banyak orang merasa lebih bugar setelah rutin mengonsumsi Kangen Water," ungkap Widia.
Kedua, lebih hemat, karena tidak perlu membeli air minum kemasan. Biaya ini jika dikalkulasikan dalam setahun bisa mencapai angka yang cukup besar.
Ketiga, ramah lingkungan. Krisis sampah plastik, terutama botol sekali pakai, menjadi masalah global. Data dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa jutaan ton sampah plastik berakhir di lautan setiap tahunnya, mengancam ekosistem dan kehidupan laut.
Keempat, satu mesin untuk semua kebutuhan rumah tangga yaitu minum, memasak, membersihkan, hingga perawatan kulit. Praktis dan modern.
Banyak pengguna di Indonesia yang telah merasakan manfaat nyata dari mesin ini. "Mesin Kangen Water bukan sekadar perangkat, melainkan investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kesejahteraan keluarga," bebernya.
Sejumlah keluarga juga berbagi pengalaman, kata dia, seperti merasa lebih segar setelah rutin minum air alkali, mengurangi konsumsi botol plastik, hingga merasakan kepraktisan dalam penggunaan sehari-hari.
"Meski demikian, penting untuk dipahami bahwa manfaat kesehatan bersifat subjektif dan dapat berbeda pada setiap individu," tegas Hartono Manager Enagic Indonesia. (*)
Editor | : Dhina Chahyanti |
Pemerintah Terus Dorong Bahan Baku MBG Disuplai Langsung dari Desa
Siapkan Anak Masuk Pendidikan Dasar, Sumsel Targetkan Setiap Desa Miliki PAUD
Wamendiktisaintek Jelaskan Perbedaan Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat
KPK Pastikan BPK Rampungkan Hitungan Kerugian Negara Kasus Korupsi Kuota Haji
Jejak Digital di Balik Teror Bom NJIS Jakarta, Polisi Lacak Sumber Ancaman Kripto
Mensos RI: Dari Sekolah Garuda, Talenta Terbaik Bangsa Siap Terbang Tinggi Menembus Dunia
36 Juta Warga Ikut Program Cek Kesehatan Gratis, Inisiatif Presiden Prabowo Subianto Dukung SDM Sehat
Menteri Rosan Targetkan Investasi Indonesia Capai Rp13.032 Triliun pada 2029
Pertamina Patra Niaga Tegaskan Pertalite Tidak Dicampur Etanol
NTB Poros Penting Migrasi Burung Dunia di Jalur East Asian-Australasian Flyway