TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rthae, platform perdagangan aset digital global, resmi mengungkap detail arsitektur sistem intinya. Teknologi ini menunjukkan bagaimana mesin perdagangan terdistribusi buatan Rthae mampu mencapai kecepatan pencocokan mikrodetik serta ketersediaan sistem hingga 99,99%.
Sebagai salah satu platform perdagangan global dengan volume dan aktivitas yang terus bertumbuh, Rthae berkomitmen membangun infrastruktur berperforma tinggi untuk menghadapi kondisi pasar ekstrem sekaligus memenuhi kebutuhan perdagangan tingkat institusi.
Rthae mengandalkan teknologi pencocokan memori berperforma tinggi dan arsitektur mikroservis yang dikembangkan secara mandiri. Sistem ini mampu memproses jutaan order per detik dengan latensi rata-rata di bawah 1 milidetik, berdasarkan uji performa internal terbaru.
Modul inti Rthae ditulis menggunakan bahasa pemrograman efisien yang berjalan langsung di memori, sehingga mengurangi latensi I/O. Dipadukan dengan kluster mikroservis elastis, sistem dapat merespons beban puncak pasar dengan lebih cepat dibanding rata-rata industri. Hasilnya, slippage berkurang signifikan dan tingkat eksekusi meningkat, terutama pada periode volatilitas tinggi.
Salah satu daya tarik utama Rthae adalah sistem multi-active global. Node perdagangan tersebar di Amerika Utara, Asia, dan Eropa yang tersinkronisasi secara real-time melalui jalur berkecepatan tinggi.
Jika terjadi gangguan di satu node, sistem otomatis beralih ke node lain hanya dalam hitungan milidetik tanpa mengganggu transaksi atau menimbulkan risiko terhadap aset pengguna. Sepanjang tahun lalu, stabilitas sistem Rthae tercatat konsisten di atas 99,99%. Tim teknis juga terus menyempurnakan topologi jaringan dan mekanisme pemulihan bencana untuk menjaga keandalan di atas rata-rata industri.
Arsitektur pintar Rthae memungkinkan transaksi diarahkan ke node terdekat untuk meminimalkan latensi. Platform ini juga mendukung integrasi API, strategi trading kuantitatif, serta agregasi kedalaman orderbook multi-mata uang yang dibutuhkan trader profesional.
Bagi pengguna umum, Rthae menghadirkan pengalaman transaksi yang lancar melalui sistem KYC otomatis, layanan pelanggan multibahasa 24 jam, serta infrastruktur yang stabil.
Dalam serangkaian uji tekanan, mesin pencocokan Rthae terbukti tetap stabil dengan waktu pemrosesan hanya hitungan milidetik, bahkan saat pasar dalam kondisi ekstrem. Slippage harga tercatat di bawah 0,1%, menunjukkan kedalaman likuiditas dan stabilitas sistem.
"Kami membangun mesin perdagangan dengan fokus pada kecepatan, stabilitas, dan keamanan. Hanya infrastruktur berperforma ekstrem yang bisa memberikan layanan profesional dan andal di era perdagangan frekuensi tinggi global," kata Michael Roberts, CTO Rthae.
Ke depan, Rthae berencana mengintegrasikan algoritme berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi pemecahan dan pencocokan order. Selain itu, platform ini juga tengah mengembangkan teknologi komunikasi terenkripsi tahan-kuantum guna memperkuat keamanan transaksi.
Dengan inovasi ini, Rthae menegaskan visinya untuk tetap unggul di era teknologi baru serta menghadirkan pengalaman perdagangan yang cepat, aman, dan terpercaya bagi pengguna di seluruh dunia.(*)
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Eksistensi dan Dampak Program Prabowo Subianto
Livoli Divisi Utama 2025, LavAni Hadapi Perumda Tirta di Final Pool A
800 Pelari Ikuti SolidariRun di Ponorogo
DPRD Kota Banjar Kaji Keterlibatan Anggota dalam Proyek Dapur Makan Bergizi Gratis
Dorong Filantropi Pendidikan, Dana Abadi UB Gandeng Alumni dan Mitra
Mensesneg Prasetyo Hadi Bantah Kabar Pengiriman Surpres Pergantian Kapolri ke DPR
Gandeng Muslimat NU Gresik, YLBH Fajar Trilaksana Bakal Hadirkan Posbakum Hingga ke Desa
Gantikan Mayjen TNI Rudi Puruwito, Mayjen TNI Amrin Ibrahim Resmi Jabat Pangdam XVII/Cenderawasih
Pemkot Makassar Ajukan Anggaran Rp375 Miliar ke Pusat untuk Bangun Ulang Kantor DPRD yang Dibakar Massa
Pasar Wisata Mbah Dolah Pacitan, Pasar Tradisional Pertama di RI Terapkan 100 Persen Nontunai