TIMESINDONESIA, MALANG – Konsistensi Eiger Adventure dalam mendukung olahraga panjat tebing kembali ditunjukkan melalui penyelenggaraan Eiger Independence Sport Climbing Competition (EISCC) 2025. Ajang bergengsi ini telah digelar sejak tahun 2001 dan kini memasuki penyelenggaraan ke-16, bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tak hanya menjadi panggung bagi 170 atlet panjat dari seluruh Indonesia, EISCC juga menghadirkan momentum bisnis dengan peluncuran VERT, lini produk terbaru Eiger yang dirancang khusus untuk para pemanjat profesional hingga pegiat climbing lifestyle.
Satria Nurzaman, Brand Strategic Eiger, menegaskan bahwa hadirnya VERT bukan sekadar produk, tetapi wujud kolaborasi antara industri dan komunitas olahraga panjat.
“VERT diambil dari kata vertical, bagian dari kampanye climbing season Eiger. Koleksi ini tidak hanya fokus pada perlengkapan teknis, tapi juga mengangkat budaya climbing lifestyle, termasuk dukungan untuk perempuan dan anak-anak,” jelas Satria.
Dengan peluncuran VERT di tengah kompetisi, Eiger mempertegas strategi bisnisnya: menghadirkan inovasi produk sekaligus memperkuat ekosistem olahraga panjat tebing di Indonesia.
Sejak diinisiasi tahun 2001, EISCC menjadi wadah lahirnya atlet-atlet panjat nasional. Mamay S. Salim, Senior Advisor Eiger sekaligus salah satu pendiri FPTI, menyebut kompetisi ini sebagai “ruang bertumbuh” bagi generasi muda pemanjat.
“EISCC sejak awal bukan hanya lomba, tapi pembinaan. Banyak atlet nasional yang kini berprestasi di ajang internasional lahir dari sini,” ungkap Mamay.
Dengan empat kategori utama – lead women, lead men, speed women, dan speed men – EISCC 2025 tetap menjadi ajang adu performa paling ditunggu oleh komunitas panjat Indonesia.
EISCC 2025 resmi dibuka oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, Ketua Umum FPTI Yenny Wahid, dan Sekjen IFSC Asia Rasip Isnin. Kehadiran tokoh-tokoh ini menandai pentingnya kompetisi ini, bukan hanya bagi olahraga, tetapi juga untuk kerja sama industri dan pembangunan ekosistem panjat tebing nasional.
Yenny Wahid mengapresiasi konsistensi Eiger yang telah menjaga tradisi EISCC selama lebih dari dua dekade. “Ini bukti nyata bagaimana industri dan olahraga bisa bersinergi. Dari sini, FPTI berharap menemukan bibit baru yang bisa masuk Pelatnas dan berkompetisi di kancah internasional,” kata Yenny.
Sementara Rasip Isnin berharap Eiger dapat memperluas kompetisi ini ke level Asia Tenggara. “EISCC punya potensi menjadi salah satu kejuaraan paling bergengsi di kawasan. Ini akan mendorong pertumbuhan panjat tebing di Asia,” ujarnya.
Selain memperebutkan hadiah senilai Rp110 juta dan voucher produk Eiger Rp24 juta, tahun ini EISCC juga membuka kategori khusus untuk masyarakat umum: Speed Rookie, Eiger Kids Fun Climb, Lead Panjat Pinang, dan Rockmaster.
Dengan format ini, Eiger memperluas jangkauan kompetisi, tidak hanya bagi atlet profesional, tetapi juga keluarga, pemula, dan komunitas pecinta olahraga ekstrim. Strategi ini sekaligus menjadi bagian dari positioning bisnis Eiger yang ingin menjangkau pasar lebih luas melalui sportainment dan lifestyle.(*)
Pewarta | : Kurniawan Saputro |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Semarak Kemerdekaan, Ada All You Can Eat Kuliner Tradisional di Swiss-Belinn Airport Surabaya
Pembentukan Israel Raya Dilawan Negara Arab dan Islam, Termasuk Indonesia
Kue Talam Merah Putih, Perpaduan Rasa Bandeng dan Udang yang Bikin Bangga Sidoarjo
Menyalakan Peran Humas Pemerintah dalam Mewarnai Kemerdekaan
Unofficial Release Party di Roblox, Coldiac Remake Lagu ‘Dia’ dalam Nuansa City Pop-Jazz
Spesial Kemerdekaan, Swiss-Belinn Airport Surabaya Hadirkan Pizza Merah Putih Rendang
Keadilan Ekonomi sebagai Esensi Kemerdekaan
Persik Kediri Raih Hasil Negatif di Pekan Kedua Super League
Eddy Soeparno: Capaian Pemerintahan Prabowo Melebihi Ekspektasi
Pemkab Banyuwangi Kucurkan Reward Rp1,7 Miliar untuk 385 Atlet dan Pelatih Berprestasi