TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menyusul pemberhentian Patrick Kluivert dan tim kepelatihannya, Ketua umum PSSI, Erick Thohir mengaku tidak ingin tergesa-gesa menunjuk pelatih timnas Indonesia yang baru.
“Saya rasa kita tidak terburu-buru menunjuk kepelatihan. Tadi saya sampaikan, bahwa prioritaskan FIFA Matchday ini (untuk timnas U23). Kita memang ada target peringkat 100, kita susun Maret seperti apa, Juni seperti apa dan seterusnya,” kata Erick pada jumpa pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (24/10/2025).
“Kita harus susun rencana untuk menuju 100 (besar), bisa tidak dengan pertandingan besar itu. Tapi November ini belum ada bayangan karena kita belum masuk kategori mencari 5-6 pelatih,” lanjutnya.
Lebih lanjut Erick menjelaskan bahwa saat ini pihaknya belum mengontak calon-calon pelatih timnas yang baru. Ia memaparkan bahwa fokus utama PSSI saat ini adalah menjaga persepsi di dunia internasional bahwa Indonesia merupakan bangsa yang berperilaku baik.
Meski tidak menjelaskan lebih detail, Erick menyebut bahwa masih terjadi diskriminasi dan ancaman-ancaman, yang mungkin membuat calon pelatih timnas yang baru keberatan menukangi tim Garuda.
“Kita belum ada mencari siapa pun, tapi kita mau move on. Kita belum kontak karena sepekan kemarin, saya, sekjen (Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi) dan beberapa exco sedang coba merajut semua yang ada di Indonesia. Itu yang kita lakukan hari ini, benar-benar dalam posisi prihatin dan tidak mudah untuk meyakinkan banyak orang,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Direktur teknik PSSI Alexander Zwiers menjelaskan sedikit kisi-kisi calon pelatih baru timnas Indonesia.
“Profil yang kami cari itu bebas dari segi nasionalisme, kami hanya ingin mencari yang paling cocok buat Indonesia. Jadi kita mencari yang benar-benar selaras dengan visi kami karena kami di sini untuk indonesia, kami ingin lolos ke Piala Dunia selanjutnya, jadi kami ingin mencari yang profilnya cocok.” tutur Zwiers.
Kontrak Patrick Kluivert sendiri diakhiri PSSI setelah gagal membawa timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, akibat menelan kekalahan dari Arab Saudi dan Irak. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Ronny Wicaksono |
Menkes Budi Janjikan Bantuan Rp30 Miliar untuk RSUD Wangaya Bali Pasca-Banjir
Indra Sjafri Ingin Lawan Kuat Jelang SEA Games 2025
China Akhirnya Angkat Bicara Soal Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ini Penjelasannya
Gempa Bumi M 5,0 Guncang Aceh Tengah, Tak Berpotensi Tsunami
KOI Akan Bertemu IOC, Bahas Dampak Penolakan Visa Atlet Israel
Guru sebagai Sumber Inspirasi
Dua Kandidat Menuju Kursi Ketua MPH Sinode GPM
Korupsi Dana Hibah, Bendahara SMP di Probolinggo Dituntut 4 Tahun
Presiden Prabowo Ajak Santri Teladani Semangat Juang Resolusi Jihad
Amazon Minta Maaf Usai AWS Lumpuh, Ungkap Penyebab di Balik Gangguan Global