TIMESINDONESIA, MALANG – Menteri Haji dan Umroh RI, Mochamad Irfan Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irfan, mengungkapkan adanya usulan pembagian kuota haji berdasarkan provinsi. Menurutnya, langkah ini diharapkan dapat menciptakan keadilan bagi calon jemaah haji di seluruh Indonesia.
“Program baru sekarang kita sudah mengusulkan ke DPR untuk pembagian kuota provinsi,” ujar Gus Irfan saat berada di UIN Malang, Sabtu (4/10/2025).
Dia menjelaskan, selama ini pembagian kuota belum sesuai dengan ketentuan undang-undang. Karena itu, pemerintah akan mengupayakan pembagian kuota haji sesuai dengan antrian di tiap provinsi.
“Dengan seantrian maka antrian itu sama. Aceh sampai Papua selama 26,4 tahun semua. Itu ada keadilan di dalam,” tegasnya.
Gus Irfan juga menyoroti masalah nilai manfaat atau subsidi haji. Selama ini, kata dia, ada perbedaan signifikan antara daerah, misalnya Jawa Barat dengan waktu tunggu 18 tahun, sementara Sulawesi Selatan mencapai 40 tahun.
“Nilai manfaatnya atau subsidinya, gampang-gampangnya itu sama. Padahal mereka beda tahun. Beda cukup jauh,” jelasnya.
Menurut Gus Irfan, jika antrian disamaratakan, maka tidak hanya waktu tunggu yang setara, tetapi juga nilai subsidi yang diterima jemaah.
“Dengan antrian yang sama, tentu akan menunjukkan keadilan yang sama. Bahwa menunggunya sama, mendapatkan subsidi pun sama,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu persetujuan dari DPR RI. “Insya Allah nanti akan disetujui. Ada kemungkinan lain yang juga diakomodir undang-undang menggunakan metode campuran. Sebagian menggunakan antrian, sebagian menggunakan jumlah penduduk. Tapi itu belum mencerminkan keadilan yang sesungguhnya,” kata Gus Irfan.
Terkait prioritas, Gus Irfan menegaskan bahwa calon jemaah haji lanjut usia tetap mendapat perhatian khusus. “Ya tentu ada prioritas. Lansia itu ada 7 persen yang kita prioritaskan,” ujarnya.
Dengan adanya usulan ini, pemerintah berharap sistem kuota haji yang lebih adil bisa segera diterapkan, sehingga seluruh calon jemaah dari Aceh hingga Papua merasakan kesetaraan dalam menunaikan ibadah haji. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Dr Indiyah Nurhayati Raih Penghargaan Penulis Buku Terbaik Jatim 2025, Siapa Dia?
Dana Abadi UB Sabet Penghargaan BWI, Diharapkan Jadi Contoh Perguruan Tinggi Lain
Sepenggal Kisah Agus Priyadi, Maestro Patung dari Blora yang Karyanya Mendunia
Empat Posisi Kepala Dinas Pemkot Probolinggo Masih Kosong, Sejumlah Nama Dipertahankan
Ribuan Warga Kota Yogyakarta Meriahkan Senam Sehat Sak Obahe di Embung Giwangan
Situasi Terkini di RS Bhayangkara: Ambulans Pengangkut Jenazah Korban Ponpes Al-Khozny Silih Berganti
Penampakan Mobil Mercy Dievakuasi dari Reruntuhan Ponpes Al-Khoziny
Duka di RS Bhayangkara, Keluarga Menanti Kepastian Korban Tragedi Ponpes Al-Khoziny
DPRD Jatim Luncurkan Kanal Aspirasi ‘CUAN’, Jembatan Digital untuk Atasi Kesenjangan Komunikasi
Tiket MotoGP Mandalika Hari Kedua Ludes, Antusiasme Penonton Tinggi