TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Camat Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jatim, Sudarmono, tak mau Dana Desa hanya bagus di atas kertas. Untuk memastikan setiap rupiah DD benar-benar menyentuh warga, ia terjun langsung memimpin verifikasi lapangan di Desa Sukomulyo, kecamatan setempat.
Bukan sekadar mendengar laporan, langkah ini dilakukan untuk membuktikan program infrastruktur dan ketahanan pangan desa berpenduduk 3.076 itu telah berjalan sesuai perencanaan, serta memberi dampak nyata bagi masyarakat.
Sudarmono menyampaikan, monitoring dilaksanakan dalam dua tahap utama. Pertama, pemaparan laporan pertanggungjawaban dari pPemerintah Desa Sukomulyo.
Kedua, verifikasi langsung ke lapangan untuk mencocokkan data laporan dengan kondisi nyata di Desa. Verifikasi lapangan dilakukan Kamis (16/10/2025).
Laporan pertanggung jawaban desa oleh Kades Sukomulyo, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)
“Jadi, bukan hanya mendengarkan laporan yang disampaikan, kita juga akan melihat langsung ke lapangan terkait program kerja Pemerintah Desa, agar program yang dijalankan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegas Sudarmono.
Selain monitoring, Camat Sudarmono juga memberikan arahan dan pembinaan langsung kepada Kepala Desa Sukomulyo beserta seluruh perangkat desa agar senantiasa mengutamakan transparansi, akuntabilitas, dan pelayanan terbaik kepada warga.
Kepala Desa Sukomulyo, Sulaksono menjelaskan, penggunaan Dana Desa difokuskan pada pemenuhan kebutuhan prioritas masyarakat.
Realisasi program yang dilaporkan tidak hanya menyentuh aspek infrastruktur dasar seperti pemeliharaan saluran irigasi dan fasilitas umum (termasuk pengecatan pagar kantor desa), tetapi juga kesejahteraan warga melalui penyaluran bantuan Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH).
Untuk memperkuat kinerja internal, desa juga merealisasikan pengadaan sarana prasarana berupa dua unit laptop dan dua unit tablet guna menunjang administrasi kantor desa.
Di luar pembangunan fisik dan administrasi, Desa Sukomulyo juga bergerak di sektor ekonomi mandiri. Melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), desa kini tengah menjalankan program ketahanan pangan di bidang peternakan.
“Saat ini kami mengelola peternakan kambing dan sapi yang dirawat oleh warga melalui Bumdes. Program ini bertujuan utama untuk meningkatkan ekonomi warga serta menjaga ketahanan pangan di desa,” ujar Sulaksono, menegaskan komitmen desa pada kemandirian warganya.
Pemerintah Desa Sukomulyo juga telah membentuk tim siaga bencana desa guna menghadapi potensi bencana alam secara cepat dan tanggap. "Langkah ini menjadi bagian dari upaya antisipatif dan perlindungan terhadap keselamatan warga," katanya.
Di sektor pertanian, Sulaksono menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan penanaman sebanyak 250 pohon pisang Cavendish. Penanaman ini tidak hanya ditujukan untuk ketahanan pangan, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kami berharap semua program yang telah dijalankan ini bisa memberikan manfaat jangka panjang dan mendorong kemandirian Desa Sukomulyo,” pungkasnya. (*)
Pewarta | : Abdul Jalil |
Editor | : Muhammad Iqbal |
Asyik Bergoyang Bersama, Lomba Nyanyi Dangdut PADMI Madiun Raya Warnai HUT Provinsi Jatim
Persiapan Musda PAN Kota Banjar, Ivan Fadilla Targetkan Empat Besar di Pemilu 2029
Bupati Majalengka Murka, Sidak dan Hentikan Aktivitas Tambang Ilegal
Peran IFI Magetan di NTRF 2025: Pastikan Pelari Aman Jelang Hari Jadi Magetan ke-350
Gus Fawait di Puger: Perkuat Shalawat, Guru Ngaji, dan Jaminan Kesehatan Gratis
Satpol PP Kota Malang Terbitkan SP1 Soal Tembok Penghalang di Jalan Tembus Candi Panggung
NgAJI Jurnalistik di Mataram : Dewan Pers Soroti Senjakala Bisnis Media
Polinema Wisuda 1.073 Lulusan pada Tahap III, Siap Hadapi Era AI dan Revolusi Industri 4.0
Amien Rais Desak Prabowo Benahi Sumber Daya Alam dan Pulihkan Marwah Polri
Angkat Nilai Kedewaguruan Pesantren, Nabila Gelar Pameran 99 Drawing Kiai