TIMESINDONESIA, GRESIK – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) ikut serta dalam aksi memaksimalkan potensi produk turunan dari bandeng Kabupaten Gresik Jawa Timur.
Berkolaborasi dengan Pemdes Golokan Kecamatan Sidayu, mahasiswa ingin mengangkat potensi lokal perikanan dengan lomba memasak olahan ikan bandeng yang menyasar ibu-ibu PKK setempat. Kegiatan ini bertujuan membekali para ibu keterampilan dalam mengolah ikan bandeng menjadi berbagai produk yang menarik dan memiliki nilai jual.
Sebelum lomba dimulai, peserta terlebih dahulu mendapatkan sosialisasi dan pelatihan dari Fara Kamila Hudy, dosen pendamping dari UISI.
Dalam kegiatan tersebut, Fara Kamila menjelaskan kandungan gizi ikan bandeng serta berbagai ide olahan kreatif. Ikan bandeng, kata dia bisa diolah menjadi nugget, abon, bakso, dan bandeng presto.
Dia juga memberikan tips tentang pengemasan dan pemasaran agar produk menarik. Bahkan, bisa dijual dan menjadi produk unggulan desa.
"Tujuan dari kegiatan ini bukan hanya agar ibu-ibu PKK bisa mengolah bandeng untuk konsumsi rumah tangga, tapi juga agar bisa melihat peluang usaha dari olahan ikan bandeng," terang Fara, dosen Prodi Teknologi Industri Pertanian UISI, Jumat (1/8/2025).
Lomba memasak yang diikuti perwakilan ibu-ibu PKK dari setiap RT/RW ini berlangsung meriah. Tiap kelompok terdiri dari lima orang. Mereka menunjukkan kreativitasnya melalui beragam olahan unik seperti otak-otak bandeng, bandeng asam manis, dimsum, lemper, sushi, cilok, hingga abon.
Lewat kegiatan ini, mahasiswa berharap masyarakat terutama ibu-ibu PKK lebih percaya diri dalam mengembangkan potensi ikan bandeng, menjadi produk yang tidak hanya lezat, tetapi juga bernilai ekonomi.
"Kami ingin mendorong masyarakat melihat potensi lokal sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Bandeng sebagai komoditas khas Gresik memiliki nilai gizi tinggi dan bisa dikreasikan menjadi produk inovatif," ujar Willy Mas'shum Masjid, Ketua KKN UISI Kelompok 5 Desa Golokan.
Dia menambahkan, kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tapi juga mampu membangkitkan semangat wirausaha dan kemandirian ekonomi keluarga di Desa Golokan.
"Harapannya, warga bisa lebih berdaya secara ekonomi melalui potensi yang dimiliki desanya," tandasnya. (*)
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Deasy Mayasari |
Warga Sukun Kagum, Suyadi Dinilai Wakil Rakyat yang "Ngopeni"
13 Kartun 90-an yang Tak Terlupakan Selain One Piece, Mana Favoritmu?
Persiapan Penting Olahraga Lari: Maksimalkan Performa dan Hindari Cedera
Rahasia Kulit Cantik Alami dengan Air Mineral Alamo: Lebih dari Sekadar Minuman
Inilah yang Terjadi pada Tubuh Jika Anda Terlalu Banyak Makan Kacang
Timnas Voli Putri Indonesia Siap Tempur di SEA V League 2025 Leg 2
Delirium hingga Gagal Jantung: Dokter Beberkan Dampak RSV yang Sering Dianggap Sepele
Premier Place Suguhkan Ramen Kuah Kari Ayam Woku Pedas dan Cakalang Pedas
Indonesia Menjadi Tempat Pembuangan Sampah Akhir dari Negara Maju
Baznas dan 4 Lembaga Internasional Salurkan Bantuan Pangan Darurat ke Gaza