TIMESINDONESIA, PACITAN – Sembilan medali berhasil diboyong kontingen STKIP PGRI Pacitan dari ajang Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa (Porsenasma) V Perguruan Tinggi PGRI se-Indonesia. Kompetisi yang berlangsung di Universitas PGRI Madiun pada 3–9 Agustus 2025 itu diikuti 38 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.
Rinciannya, STKIP PGRI Pacitan meraih 2 medali emas, 2 medali perak, 5 medali perunggu, dan sejumlah penghargaan kategori harapan. Capaian ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Pacitan mampu bersaing di tingkat nasional, baik di cabang olahraga maupun seni.
Penghargaan bagi para juara diserahkan langsung oleh Ketua STKIP PGRI Pacitan, Bakti Sutopo, dalam acara di RM Putra Samudera, Kamis (14/8/2025). “Prestasi ini kami patut apresiasi. Kami berikan potongan biaya pendidikan bagi mahasiswa berprestasi juga sejumlah uang tunai sesuai kemampuan anggaran kampus,” ujar Bakti.
Menurutnya, reward ini bukan sekadar hadiah, tetapi strategi untuk memacu semangat mahasiswa agar terus berkembang.“Tujuannya bisa memotivasi dan menjadi dasar untuk lebih berkembang. Bagi mahasiswa yang kali ini belum berkesempatan juara, semoga di tahun mendatang mampu,” imbuhnya.
Bakti menuturkan, dibanding tahun sebelumnya, raihan medali kali ini mengalami peningkatan signifikan. Kesiapan sejak jauh hari menjadi kunci keberhasilan kontingen.
“Ya, kalau dilihat dari perolehan medali dari tahun sebelumnya meningkat. Ini berkat kerjasama berbagai pihak, pembina, pelatih dan peserta yang disiapkan jauh-jauh hari,” jelasnya.
Faktor lain yang turut mendukung adalah lokasi penyelenggaraan yang relatif dekat dari Pacitan. “Kami berikan kesempatan emas agar dimanfaatkan oleh mereka. Terlebih lokasi Porsenasma V kemarin cukup terjangkau, di UNIPMA Madiun,” ujarnya.
Meski bangga dengan hasil yang diraih, Bakti menggarisbawahi bahwa nilai sportivitas dan proses berkompetisi jauh lebih penting daripada sekadar gelar juara.
“Nilai sportivitas kami tekankan bahwa tidak semata-mata untuk meraih juara, akan tetapi proses itu ada di tekad, jiwa sehingga insight dalam menjalankan kehidupan, itu paling penting. Saya katakan, juara adalah bonus, esensi dari usaha dan niat paling utama,” tegasnya.
Bakti memastikan, mahasiswa berprestasi akan terus dibina sebagai aset penting, tidak hanya bagi kampus, tetapi juga bagi Kabupaten Pacitan.
“Ke depannya talenta yang ada di STKIP tetap menjadi aset kampus dan kabupaten Pacitan. Kami akan kerjasama dengan induk olahraga yang ada,” pungkasnya.
Di balik prestasi ini, STKIP PGRI Pacitan mengandalkan pola pembinaan berkelanjutan. Latihan rutin, try out di tingkat regional, hingga pendampingan mental dilakukan agar mahasiswa siap menghadapi tekanan kompetisi nasional.
Pembina dan pelatih diberikan keleluasaan untuk menerapkan metode latihan yang efektif, sesuai karakter dan potensi mahasiswa. Kampus juga menanamkan mindset bahwa prestasi besar lahir dari kerja keras, konsistensi, dan kolaborasi.
Dengan tren positif ini, STKIP PGRI Pacitan membidik prestasi lebih tinggi di Porsenasma berikutnya. Dukungan dari pemerintah daerah, organisasi olahraga, dan komunitas seni akan dimaksimalkan untuk memperkuat persiapan.
Mahasiswa yang sudah berprestasi diharapkan menjadi motor penggerak bagi rekan-rekannya, sekaligus membangun atmosfer kompetisi sehat di lingkungan kampus.
Bagi Bakti Sutopo, kunci keberhasilan bukan semata perolehan medali, tetapi proses panjang yang melatih tekad, kerja sama, dan karakter mahasiswa STKIP PGRI Pacitan. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Faizal R Arief |
Liga Inggris Terapkan Aturan Baru Musim 2025/26, Protes Pemain Kini Dibatasi
Lagu Baby Shark Pinkfong Menang di Pengadilan, Doo Doo Doo-nya Sah Secara Hukum
Aktivis Muda Cianjur, Dandi Kusnadi Wakili Indonesia di Young ASEAN Islamic Leader Future 2025
NOAH Menyapa Ponorogo dengan Side B: Menjelajah Harmoni dan Keindahan Alam
Putin-Trump Bertemu Empat Mata di Alaska: Bahas Isu Strategis dengan Delegasi Terbatas
Khutbah Jumat 15 Agustus 2025: Menjadi Hamba Merdeka Menurut Al-Qur’an
Gigi Anak Berantakan? Cukup Terapi Ini, Kawat Gigi Tak Lagi Jadi Solusi
Exploring the Natural Wonders of Berau, East Kalimantan
Ryan Renolds Bikin Heboh, Unggah Logo Ikonik Avengers
Gebang Palace: Tracing the Legacy of Sukarno’s Youth