TIMESINDONESIA, MALANG – Ratusan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hikmah bersama dewan guru menggelar istighosah di halaman madrasah, Senin (1/9/2025). Dengan penuh kekhidmatan, doa-doa itu dipanjatkan agar Indonesia senantiasa aman, damai, serta terhindar dari bencana.
Istighosah ini bukan hal baru, bagi MI Al-Hikmah, kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin setiap awal bulan Rabiul Awal.
Selain sebagai ungkapan rasa syukur juga dimaksudkan untuk menanamkan nilai religius dan kecintaan terhadap tanah air sejak dini.
Dewi Maryam, S.HI., Kepala MI Al-Hikmah menjelaskan bahwa kegiatan istighosah dan doa bersama untuk bangsa dipandang penting sebagai tradisi pendidikan di madrasah.
Menurutnya, doa bersama memiliki makna mendalam tidak hanya bagi individu siswa, tetapi juga bagi keselamatan bangsa.
“Kami ingin membiasakan anak-anak untuk selalu mendoakan bangsa, karena masa depan negeri ini ada di tangan mereka,” ujarnya.
Bagi Mery sapaan akrab kepala madrasah yang baru terpilih menjelang satu bulan itu, pendidikan tidak hanya soal pelajaran akademik, tetapi juga tentang membangun karakter.
"Melalui kegiatan spiritual seperti ini, siswa diarahkan untuk memiliki rasa cinta tanah air, kepedulian sosial, dan kesadaran bahwa mereka bagian dari bangsa besar yang harus dijaga bersama," tegasnya.
Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) MI Al-Hikmah, Ustadz Asyari mengatakan bahwa kegiatan istighosah menjadi sarana konkret pendidikan karakter religius siswa.
Menurutnya, anak-anak usia madrasah ibtidaiyah adalah generasi emas yang sedang dibentuk pondasi spiritualnya.
“Doa bersama membuat anak-anak lebih dekat dengan Allah, sekaligus menumbuhkan rasa persaudaraan. Mereka belajar bahwa kebersamaan tidak hanya terlihat di kelas, tetapi juga saat berdoa untuk kebaikan bangsa,” ungkapnya.
Pendidikan karakter melalui doa bersama, lanjut asyari, bukan hanya memperkuat religiusitas, tetapi juga menanamkan rasa nasionalisme.
Ia menyebut bahwa doa bagi bangsa adalah bentuk sederhana dari cinta tanah air yang harus ditanamkan sejak dini.
Melalui kegiatan ini, MI Al-Hikmah menegaskan komitmennya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mengejar prestasi akademik, tetapi juga pembentukan karakter.
Madrasah ini ingin menjadi tempat tumbuhnya generasi yang memiliki keseimbangan antara kecerdasan intelektual, kekuatan spiritual, dan kepedulian sosial.
“Madrasah adalah benteng moral bangsa. Kalau anak-anak sejak kecil dibiasakan berdoa dan peduli terhadap negeri, insyaallah masa depan Indonesia akan lebih baik,” tutupnya Asyari usai memandu doa bersama.
Dengan demikian, istighosah di MI Al-Hikmah tidak sekadar doa rutin awal bulan Rabiul Awal, tetapi sebuah ikhtiar membangun generasi religius, nasionalis, dan berkarakter. Dari halaman madrasah kecil itulah, semangat menjaga Indonesia lahir dan terus ditumbuhkan.
Pewarta | : Hainor Rohman |
Editor | : Hainorrahman |
Polisi Tetapkan 4 Tersangka Penyerangan Petugas dan 6 Tersangka Penjarahan Rumah Uya Kuya
GM FKPPI Kabupaten Malang: Kita Jaga Bumi Arema dari Anarkis
Langkah Tepat Pakai Kondisioner, Hasilkan Rambut Sehalus Sutra
Jennifer Aniston Ungkap Rahasia Awet Muda, Minuman Kolagen hingg Diet Seimbang
Pelatih Laos: Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong Lebih Kuat
Dugaan Keracunan Massal Nodai MBG di Cianjur, Siswa MTs Islamiyah Jalani Perawatan
Pee Wee Gaskins Rilis Album 'Salute': Ini Bocoran Lagunya!
Gerald Vanenburg Soroti Mandulnya Lini Depan dan Mental Timnas Indonesia
Ramai Demonstrasi, Promotor Pastikan Konser Muse Sesuai Jadwal
Meme di Media Sosial: Mengapa Lebih dari Sekadar Humor?