TIMESINDONESIA, JAKARTA – Cornelis Christian, siswa kelas 12 SMAN Unggulan MH Thamrin, Jakarta, optimistis menempuh pendidikan hingga Cambridge University berkat dukungan program Sekolah Garuda. Anak dari seorang tukang tambal ban ini sempat menunda cita-citanya kuliah di luar negeri karena keterbatasan ekonomi keluarga.
“Ayah saya dari Alor, NTT, dan ibu saya dari Sumatera Utara. Dengan adanya program Sekolah Garuda dari Bapak Presiden, saya yakin cita-cita saya dan teman-teman bisa terwujud,” ujar Christian seusai perkenalan 16 Sekolah Garuda di SMAN Unggulan MH Thamrin, Rabu (8/10/2025).
Christian termasuk siswa berprestasi yang diterima melalui jalur khusus siswa dari keluarga kurang mampu. Nilai akademiknya saat SMP mencapai rata-rata 90, melebihi standar minimal 88 untuk masuk SMAN Unggulan MH Thamrin. Berkat ketekunan belajar, Christian berhasil bersaing dengan ribuan calon siswa lain, sementara sekolah hanya menerima 88 siswa tiap tahun.
“Ayah dan ibu selalu mendukung saya. Ayah memberi uang jajan meski pekerjaannya sederhana dan selalu mengajarkan untuk rajin belajar,” kata Christian.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menegaskan, Sekolah Garuda diharapkan mencetak calon pemimpin masa depan, peneliti, dan praktisi industri unggul. “Anak-anak Sekolah Garuda, baik program transformasi maupun sekolah baru, bisa menjadi mahasiswa di perguruan tinggi unggulan dunia,” ujar Brian.
Sekolah Garuda adalah Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo yang bertujuan memperluas akses pendidikan unggul, menumbuhkan karakter kepemimpinan menuju Indonesia Emas 2045, serta meningkatkan prestasi akademik dan jiwa pengabdian masyarakat.(*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Sejarah Galantin Solo, Kuliner Istimewa Warisan Prancis
Tiga Fisikawan Raih Nobel Fisika 2025 untuk Eksperimen Sirkuit Kuantum Makroskopik
AHY Pastikan Jalan Mulus Sebelum Libur Nataru 2025
Bank Indonesia Pastikan Cadangan Devisa Indonesia Tetap Aman Meski Menyusut
DPD: Tragedi Al Khoziny Sidoarjo Harus Jadi Cermin bagi Pengelola Pesantren
Waspadai Skabies, Tim Dokter FK Unair Tekankan Pentingnya Penanganan Komprehensif
Hakim Ngaku Jadi Otak Vonis Lepas, Terima Rp6,2 Miliar
Anggito Abimanyu Resmi Pimpin LPS, Komitmen Tingkatkan Kinerja dan Stabilitas Keuangan
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Polda Jatim Tetapkan Kasus ke Tahap Penyidikan
Dana Asing Kabur dari Bursa? OJK Yakin Hanya Efek Sementara