Pendidikan
TIMESINDONESIA, MALANG – style="text-align:justify">Program Studi Bahasa Inggris Politeknik Negeri Malang (Polinema) kembali menggelar International Conference on Applied Linguistics and Communication (ICALCom) 2025. Konferensi tahunan yang memasuki tahun ketiganya ini berlangsung di Auditorium Gedung Teknik Sipil lantai 8, Polinema, Sabtu (1/11/2025).
Mengusung tema “From the Classroom to the World: English, Employability, and Intercultural Readiness”, ICALCom 2025 menjadi ajang akademik yang mempertemukan para peneliti, dosen, guru, dan mahasiswa dari berbagai negara.
Tahun ini, konferensi tersebut menghadirkan empat pembicara utama: Jonathan Brindle (Université Polytechnique Hauts de France), Eka Listianing Rahayu (Washington State University), Af’idatul Husniyah (Polinema), dan Claudia Rosenhan (The University of Edinburgh).
Sesi tanya jawab ICALCom 2025. foto:(Beril Bestarino/TIMES Indonesia)
Keterlibatan peserta dan pemateri dari delapan negara — termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Inggris, Sri Lanka, Spanyol, dan Amerika Serikat — menunjukkan upaya Polinema memperluas jejaring global di bidang linguistik terapan dan komunikasi.
Ketua Pelaksana ICALCom 2025, Nadia Hanayeen, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang akademik, tetapi juga sarana berbagi praktik terbaik dalam pengajaran Bahasa Inggris, khususnya di ranah pendidikan vokasi.
“ICALCom kami rancang sebagai ruang kolaborasi bagi dosen, guru, mahasiswa, dan peneliti untuk saling bertukar gagasan mengenai pengajaran Bahasa Inggris di dunia vokasi,” ujar Nadia.
Salah satu sesi Parallel bersama Dwi Wahyuningtyas Kinanti Resmi Hayati dari UPN. foto: (Beril Bestarino/TIMES Indonesia)
Sementara itu, Ketua Program Studi Bahasa Inggris Polinema, Siti Rohani, Ph.D., menilai konferensi ini memberi manfaat ganda bagi mahasiswa maupun dosen.
“Mahasiswa mendapat pengalaman langsung dalam kegiatan akademik internasional sekaligus wawasan baru dari beragam perspektif pemateri luar negeri. Ini menjadi kesempatan penting untuk melatih diri di lingkungan ilmiah global,” tuturnya.
Melalui ICALCom, Polinema menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran perguruan tinggi vokasi dalam percakapan akademik internasional. Ke depan, panitia berharap partisipasi dari lebih banyak negara agar wawasan dan kolaborasi lintas budaya semakin berkembang.
Selain menjadi ajang temu ilmiah, konferensi ini juga mendorong mahasiswa agar berani mempresentasikan hasil riset mereka di forum internasional. ICALCom diharapkan terus tumbuh menjadi ruang berbagi pengetahuan sekaligus memperluas jejaring akademik bagi komunitas bahasa di tingkat global. (*)
| Pewarta | : Beril Bestarino [MBKM] |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |