TIMESINDONESIA, SURABAYA – Gelaran akbar Ekspectanica 2025 selama sembilan hari di Kota Surabaya tak hanya menjadi panggung bagi para musisi, tetapi juga magnet bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Beragam tenant, mulai dari aksesori, kuliner, hingga pakaian thrift, turut meramaikan festival ini.
Ulasan dari para penjual memberikan gambaran menyeluruh tentang pengalaman mereka di acara yang menyedot perhatian ribuan pengunjung setiap harinya ini.
Michele, salah satu penjual stand aksesori, menyatakan kepuasannya. Ini adalah kali pertama ia berpartisipasi dalam acara sebesar Ekspectanica, dan omzet penjualannya berhasil mencapai target yang diharapkan.
“Banyak jenisnya yang kami jual, aksesoris perempuan seperti gantungan kunci, gantungan handphone, jepitan, sampai bentuk anyaman crochet memikat tren anak muda," ucapnya, menyoroti daya tarik produknya di kalangan pengunjung muda.
Pengalaman berbeda datang dari Pras, tenant di sektor food and beverage (F&B), yang mengikuti bazar ini melalui komunitas KJI dan juga baru pertama kali terlibat di Ekspectanica.
Ia menyampaikan masukan konstruktif terkait penataan area. Menurutnya, perlu ada perbaikan dalam segi penempatan agar tidak saling bersinggungan dengan penjual lain.
“Kalau bisa dibuat per kategori area agar tidak bercampur aduk jenisnya serta meminimalkan sikut-sikutan dengan penjual lainnya," saran Pras, menunjukkan perlunya zonasi yang lebih baik untuk kenyamanan bersama.
Di sisi lain, Tomy, pemilik tenant pakaian thrift, merasa cukup nyaman dengan penempatan stand-nya. Berada di awal pintu masuk, lokasinya dinilai strategis.
"Cukup menarik perhatian pengunjung," ujarnya, mengindikasikan bahwa posisi yang strategis memberikan keuntungan dalam menarik minat pembeli.
Secara keseluruhan, partisipasi para tenant di Ekspectanica 2025 menunjukkan potensi besar festival ini sebagai wadah promosi dan penjualan bagi UMKM.
Meski ada catatan untuk perbaikan tata letak, antusiasme penjual tetap tinggi, menandakan prospek cerah untuk gelaran Ekspectanica yang akan datang. (*)
Pewarta | : Zisti Shinta Maharani |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Kekuasaan dan Keadilan yang Pahit
Bantu Anak Sekolah Hingga Santuni Anak Yatim Piatu, Cara IAD Pacitan Rayakan HUT ke-25
Polres Majalengka Dorong Pemulihan Ekonomi Berbasis Pertanian
30 Atlet KORMI Kota Tasikmalaya Siap Berlaga di FORNAS VIII 2025 di NTB
Sosialisasi Operasi Patuh Semeru 2025 Jadi Senjata Tekan Angka Lakalantas
Kisah Fajrin, Mahasiswa Difabel UB yang Lulus Jadi Sarjana dan Terus Menginspirasi
Tour Wayang Santri Gagasan Ketua MPR RI, Pererat Persaudaraan Indonesia-Malaysia
125 Pesantren NU Siap Jadi Pusat Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)
Luncurkan 80 Ribu Koperasi Merah Putih, Prabowo: Konsepnya Gotong Royong
Pelajar di Bondowoso Sempat Mandi Sebelum Terbawa Arus Sampean Baru