TIMESINDONESIA, SLEMAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman bergerak cepat menangani dugaan kasus keracunan pangan yang menimpa ratusan siswa dari empat sekolah di wilayah Mlati. Hingga Rabu (13/8/2025) malam, tercatat 212 siswa mengalami gejala mulai dari ringan hingga harus menjalani perawatan intensif.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa memimpin langsung rapat koordinasi bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Kantor Kapanewon Mlati, Kamis (14/8/2025). Fokus pembahasan adalah penanganan medis, pemulihan kesehatan, serta langkah pencegahan agar kasus serupa tidak terulang.
“Yang paling penting saat ini adalah memastikan para siswa segera pulih dan sehat kembali. Dari laporan Dinas Kesehatan, kondisi mereka terus membaik,” ujar Danang.
Kronologi Kejadian
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman menerima laporan awal dari Puskesmas 1 dan Puskesmas 2 Mlati yang menangani sejumlah siswa dengan keluhan diare dan muntah. Tim Gerak Cepat (TGC) Dinkes langsung turun ke lapangan untuk investigasi.
Hasil pemeriksaan mengonfirmasi adanya dugaan keracunan pangan di SMP Muhammadiyah 1 Mlati, SMP Muhammadiyah 2 Mlati, SMP Negeri 3 Mlati, dan SMP Pamungkas Mlati.
Data terakhir per Rabu (13/8/2025) pukul 22.00 WIB mencatat: 113 siswa berobat ke puskesmas, 19 siswa dirawat inap di RSUD Sleman, 3 siswa dirujuk ke RSA UGM (2 rawat jalan, 1 rawat inap), serta sisanya mengalami gejala ringan
Biaya Ditanggung Pemerintah
Danang memastikan seluruh biaya pengobatan siswa terdampak ditanggung pemerintah. “Pengobatan ini akan dikoordinasikan oleh Dinkes dan Dinas Sosial melalui BPJS Kesehatan. Tidak ada beban biaya bagi orang tua atau sekolah,” tegasnya.
Selain itu, Pemkab Sleman juga melakukan koordinasi lanjutan dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman dan seluruh OPD terkait untuk merumuskan langkah strategis, termasuk pengawasan distribusi pangan di sekolah.
“Kami akan evaluasi menyeluruh agar kejadian seperti ini tidak terulang. Kesehatan dan keselamatan siswa adalah prioritas utama,” tambah Danang.
Kasus keracunan pangan di Mlati ini menjadi peringatan penting bagi pihak sekolah, penyedia makanan, dan pemerintah daerah untuk meningkatkan pengawasan mutu pangan. Dengan penanganan cepat dan koordinasi lintas instansi, Pemkab Sleman berharap seluruh siswa dapat segera kembali beraktivitas normal. (*)
Pewarta | : A. Tulung |
Editor | : Faizal R Arief |
Liga Inggris Terapkan Aturan Baru Musim 2025/26, Protes Pemain Kini Dibatasi
Lagu Baby Shark Pinkfong Menang di Pengadilan, Doo Doo Doo-nya Sah Secara Hukum
Aktivis Muda Cianjur, Dandi Kusnadi Wakili Indonesia di Young ASEAN Islamic Leader Future 2025
NOAH Menyapa Ponorogo dengan Side B: Menjelajah Harmoni dan Keindahan Alam
Putin-Trump Bertemu Empat Mata di Alaska: Bahas Isu Strategis dengan Delegasi Terbatas
Khutbah Jumat 15 Agustus 2025: Menjadi Hamba Merdeka Menurut Al-Qur’an
Gigi Anak Berantakan? Cukup Terapi Ini, Kawat Gigi Tak Lagi Jadi Solusi
Exploring the Natural Wonders of Berau, East Kalimantan
Ryan Renolds Bikin Heboh, Unggah Logo Ikonik Avengers
Gebang Palace: Tracing the Legacy of Sukarno’s Youth