TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Hasil pemeriksaan kesehatan gratis yang menyasar ribuan pelajar di Banyuwangi mengungkap temuan yang patut diwaspadai oleh para orang tua. Sejumlah siswa terdeteksi mengalami gangguan kesehatan mata, yang diduga kuat akibat penggunaan gadget secara intensif.
Seperti yang diketahui, temuan tersebut merupakan hasil dari program pemeriksaan kesehatan gratis bagi anak dan remaja (usia 7 - 18 tahun) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, dan telah menyasar 44.917 pelajar di Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan, program yang dimulai sejak 14 Juli 2025 tersebut, akan terus dilakukan hingga menjangkau 184.771 siswa, mulai SD hingga SMA baik sekolah negeri, swasta maupun sekolah berbasis keagamaan seperti pondok pesantren.
“Pemeriksaan kesehatan masih akan terus kita laksanakan hingga menjangkau seluruh pelajar di Banyuwangi,” kata Ipuk, Sabtu (23/8/2025).
Ipuk menjelaskan, pemeriksaan kesehatan gratis sangat bermanfaat untuk upaya deteksi dini penyakit pada pelajar, dan menjadi bahan pemerintah untuk melakukan tindakan pencegahan.
"Pemeriksaan kesehatan ini menjadi deteksi dini. Hasil dari pemeriksaan menjadi bahan evaluasi, sehingga fasilitas kesehatan baik Puskesmas dan rumah sakit segera melakukan tindakan. Misalnya ditemukan karies gigi pada anak, langsung dirujuk ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan, begitu juga jika ditemukan potensi penyakit lainnya,” ujarnya.
Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) juga telah rutin melakukan pencegahan melalui pemberian Tablet Tambah Darah (TTD), untuk menghindari anemia pada sejumlah remaja putri
Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat menambahkan, memasuki pekan ke-6 pelaksanaan, program pemeriksaan kesehatan pelajar ini telah menjangkau 35.372 siswa SD, 8.292 siswa SMP , dan 1.253 siswa SMA.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada program tersebut, masih kata Amir, mayoritas siswa dalam kondisi baik dan normal.
“Untuk pemeriksaan tekanan dan kadar gula darah, mayoritas siswa dinyatakan normal. Namun demikian, meski kecil kita juga menemukan kasus hipertensi dan hiperglikemia,” urai Amir.
Gangguan kesehatan gigi atau Karies dan pendengaran juga ditemukan. Begitu juga dengan gangguan kesehatan mata, yang diduga karena pengaruh intensitas tinggi penggunaan gadget.
Dalam hal ini peran orang tua seharusnya harus lebih waspada dalam penggunaan gadget pada anak-anaknya yang telah melebihi batas.
"Siswa yang terdeteksi terdapat gangguan kesehatan, sudah langsung ditindaklanjuti oleh Puskesmas atau rumah sakit," ucap Amir. (*)
Pewarta | : Anggara Cahya |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Hyundai Stargazer Cartenz Resmi Beredar di Malang, Intip Fiturnya
Piala Super Arab Saudi 2025, Al-Ahli Tekuk Al-Nassr Lewat Drama Adu Penalti
Jackie Chan Bertarung Lawan AI di Film The Shadow's Edge
Apple Dikabarkan Lirik Google Gemini untuk Tingkatkan Kecerdasan Siri
Krisis Komunikasi Elit dan Persepsi Publik
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko Pelopor Ucapan Bibit Pohon
Kejuaraan Dunia Voli Putra U-21 2025, Indonesia Kalah 2-3 dari Ukraina
Peluang Karier Generasi Digital
Dieng Cultura Festival XV Dibuka Bupati Banjarnegara, Besok Ritual Cukur Rambut Gimbal
Singgah di Madiun, Kampanye "Judi Pasti Rugi" Edukasi Masyarakat tentang Bahaya Judi Online