TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Para petani kelapa di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur mengeluhkan serangan hama Kumbang Kelapa yang terus meluas yang mengakibatkan penurunan produksi dan kualitas buah.
Diketahui, kumbang yang dianggap hama itu bernama latin Lepidiota stigma atau disebut Wawung. Kumbang itu kerap menjadi musuh para petani kelapa yang menyebabkan kerusakan parah pada tanaman kelapa dengan menyerang daun dan pucuk pohon kelapa. Sehingga mengancam mata pencaharian dan perekonomian masyarakat.
Kekhawatiran para petani mengingat pentingnya kelapa dalam mendukung program ketahanan pangan dan gizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo.
Seperti yang dikatakan seorang petani kelapa Desa Sumberbulu, Katiman (62). Dirinya dirugikan atas serangan hama tersebut karena hasil panen kelapa menurun, dan bahkan kualitas yang diberikan tidak cukup baik.
“Panen tidak maksimal. Biasanya saya bisa mendapatkan 1.000 butir, sekarang hanya 600 butir setiap tiga bulan,” katanya, Sabtu (23/8/2025).
Petani kelapa lainya seperti Jumadi juga mengalami keresahan yang sama. Serangan hama kumbang itu tidak hanya menurunkan jumlah produksi, tetapi juga mempengaruhi kualitas buah kelapa.
“Daging buahnya lebih tipis, hasil santan juga lebih sedikit,” tutur Jumadi.
Sementara itu, anggota pemerhati lingkungan dari Kelompok Pecinta Alam (KPA) Elang Raung Aris, menyuarakan adanya hama Wawung yang terus meluas ini. Dirinya meminta perhatian serius dari unsur dinas terkait agar turut membantu mencari jalan keluar atas wabah yang menyerang petani.
“Hama ‘wawung’ yang menyerang akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan. Jika tidak segera ditemukan penyebab dan solusinya, ini akan mengancam program ketahanan pangan nasional serta program gizi gratis Presiden Prabowo. Selain itu, ekonomi petani kelapa juga terancam hancur,” papar Aris.
Para petani berharap, masih kata Aris, pemerintah daerah dan dinas terkait segera turun tangan dalam mengatasi masalah ini. Langkah-langkah seperti identifikasi penyebab wabah, penyediaan pestisida, hingga penyuluhan kepada petani menjadi solusi yang dinantikan petani.
“Ini agar ancaman terhadap produksi kelapa dapat diatasi dan program-program pemerintah tetap berjalan sesuai rencana,” tegasnya. (*)
Pewarta | : Anggara Cahya |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Hyundai Stargazer Cartenz Resmi Beredar di Malang, Intip Fiturnya
Piala Super Arab Saudi 2025, Al-Ahli Tekuk Al-Nassr Lewat Drama Adu Penalti
Jackie Chan Bertarung Lawan AI di Film The Shadow's Edge
Apple Dikabarkan Lirik Google Gemini untuk Tingkatkan Kecerdasan Siri
Krisis Komunikasi Elit dan Persepsi Publik
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko Pelopor Ucapan Bibit Pohon
Kejuaraan Dunia Voli Putra U-21 2025, Indonesia Kalah 2-3 dari Ukraina
Peluang Karier Generasi Digital
Dieng Cultura Festival XV Dibuka Bupati Banjarnegara, Besok Ritual Cukur Rambut Gimbal
Singgah di Madiun, Kampanye "Judi Pasti Rugi" Edukasi Masyarakat tentang Bahaya Judi Online