TIMESINDONESIA, CIANJUR – Rumah milik Yati Maryati (46), warga Kampung Panyindangan RT 04/01, Desa Sukasari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, roboh sebagian.
Peristiwa itu terjadi tiba-tiba saat pemilik rumah sedang melakukan sembahyang di dalam kamar bersama anaknya. Bagian samping rumah yang kondisinya sudah rapuh mendadak ambruk, sementara atap terlihat lapuk dan tidak lagi mampu menahan beban.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Yati bersama anaknya berhasil menyelamatkan diri setelah mendengar suara keras dari sisi rumah yang roboh.
Meski begitu, perasaan panik dan takut tidak bisa dihindari, sebab mereka masih berada di dalam rumah ketika sebagian bangunan runtuh.
Seorang saksi menyebutkan bahwa suara reruntuhan terdengar cukup keras hingga membuat warga sekitar bergegas datang untuk menolong.
Kerugian akibat peristiwa ini ditaksir mencapai Rp20 juta. Hampir seluruh bagian rumah yang roboh tidak bisa lagi ditempati. Yati kini harus tinggal sementara di bagian rumah yang masih berdiri, meski kondisinya sudah tidak layak huni.
Ia menyampaikan harapan agar ada bantuan segera untuk memperbaiki rumahnya. Selain itu, kebutuhan mendesak berupa sembako dan perlengkapan tidur juga menjadi perhatian utama.
Petugas dari berbagai unsur langsung mendatangi lokasi setelah menerima laporan. Mereka melakukan evakuasi penghuni rumah serta memastikan kondisi di sekitar aman dan membantu menyelamatkan barang-barang yang masih bisa digunakan.
“Kami sudah lakukan penanganan awal untuk membantu korban, dan laporan kejadian sudah diteruskan kepada pihak terkait,” ujar salah seorang warga yang berada di lokasi, Minggu (24/8/2025).
Laporan resmi mengenai kejadian tersebut juga sudah disampaikan kepada Bupati Cianjur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta jajaran relawan di tingkat kabupaten dan kecamatan.
Dalam hal ini pihak terkait pun mengimbau warga agar lebih waspada terhadap kondisi rumah masing-masing, terutama yang sudah mengalami pelapukan pada bagian atap dan dinding.
Musibah ini menjadi pengingat bagi semua betapa pentingnya perawatan rumah agar tetap aman dihuni. Kondisi bangunan yang rapuh bisa membahayakan penghuninya sewaktu-waktu.
Meski tanpa menelan korban jiwa, runtuhnya sebagian rumah Yati Maryati menyisakan duka dan membutuhkan uluran tangan berbagai pihak untuk membantu pemilik rumah bangkit kembali. (*)
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Bupati Jombang Warsubi Puji Petani Sebagai Pahlawan Pangan Penopang Bangsa
Menengok Serunya Lomba Pacu Jalur ala Warga Jombang
Nyono: Kepemimpinan Khofifah Jadi Kunci Ketangguhan Jawa Timur Hadapi Pandemi dan Bencana
Gebyar DCF XV Resmi Dibuka Bupati Banjarnegara, Ribuan Lampion Hiasi Langit Dieng
Sanitasi Merata Berkelanjutan, DPKPCK Kabupaten Malang Bangun IPAL Komunal di 165 Titik
Ketimbang Naikkan Pajak, Wali Kota Surabaya Pilih Pembiayaan Alternatif untuk Infrastruktur
Harmonisasi Hukum Daerah, DPRD Majalengka Raih Penghargaan dari Kemenkum Jawa Barat
Dugaan Korupsi Bandwidth Internet di Sleman, Kejati DIY Hitung Potensi Kerugian Negara
Rayakan HUT ke-80 RI, Perempuan Lintas Agama di Banyuwangi Gelar Lomba Pungut Sampah
Jalin Toleransi, Perempuan Lintas Agama di Banyuwangi Semarakkan Lomba HUT ke-80 RI