TIMESINDONESIA, JOMBANG – Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin mengimbau kepada masyarakat agar menyampaikan aspirasi dengan bermartabat tanpa harus ada tindak anarkis.
Dalam pesannya, Gus Kikin menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan, driver ojek online (ojol) yang meninggal setelah terlindas kendaraan taktis Brimob saat aksi demonstrasi pada Kamis (28/8/2025) lalu.
“Peristiwa ini mencerminkan adanya persoalan serius yang berakar dari kesenjangan antara pemerintah dan masyarakat yang sudah berlangsung lama. Karena itu, mari kita hadapi situasi ini dengan kesabaran, serta menahan diri agar tidak menimbulkan kerusakan baru,” ujarnya seperti dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (2/9/2025).
Demo Hak Rakyat, Tapi Harus Bermartabat
Gus Kikin menegaskan bahwa demonstrasi adalah hak rakyat untuk menyampaikan aspirasi, namun harus diarahkan pada tujuan mulia: memberikan kritik konstruktif demi perbaikan bangsa.
“Saya mengajak semua pihak untuk mengutamakan keselamatan dan keutuhan NKRI dengan mengedepankan persaudaraan. Mari kita jaga ketertiban dan hindari pertikaian yang hanya melahirkan permusuhan. Karena dari situlah kekuatan bangsa akan hilang,” tegas pria yang juga Ketua PWNU Jatim.
Gus Kikin mengingatkan bahwa bangsa Indonesia berdiri di atas fondasi persatuan yang diwariskan para pendiri negeri sejak 1945. Karenanya, perbedaan pendapat jangan sampai menjadi sumber perpecahan.
Tak hanya untuk masyarakat, Gus Kikin juga mengingatkan pemerintah, DPR, dan aparat untuk lebih bijak dalam menyikapi gelombang unjuk rasa.
“Pemerintah dan aparat perlu merespons situasi ini dengan kepala dingin, profesional, dan terbuka terhadap kritik masyarakat. Kritik harus diterima dengan lapang dada, disertai evaluasi dan muhasabah bersama,” pesannya.
Bangun Persatuan, Jaga Warisan Leluhur
PWNU Jatim berharap momentum ini bisa menjadi ruang evaluasi dan muhasabah nasional. Bukan hanya untuk meredam gejolak, tetapi juga memperkuat kebersamaan di tengah tantangan bangsa.
“Ke depan mari kita bangun persatuan yang dilandasi rasa persaudaraan, sebagaimana dilakukan para leluhur kita saat memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia pada 1945,” pungkasnya.
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Yatimul Ainun |
Kulit Kerang Jadi Alat Tukar, Pasar Segoro Gresik Tawarkan Sensasi Belanja Unik
Arus Balik Maulid Nabi, Ribuan Penumpang Kangean-Raas Padati Pelabuhan Jangkar
PkM Kemdiktisaintek Latih Dasawisma Kapilit di Sumba Timur Kembangkan Olahan Pisang
Vanenburg Puas dengan Performa Timnas Indonesia Usai Libas Makau 5-0
Kereta Cepat Whoosh Jadi Atraksi Wisata Favorit Turis Malaysia ke Bandung
Piagam Madinah Menciptakan Negara Darussalam
Pantai Menuang Jadi Primadona, Wisata Baru Lahir dari Aksi Pemuda
Wisata Indonesia Ramaikan MATTA Fair 2025 di Kuala Lumpur
Ketika Hidup Menuntut Keberanian
Dewan Pers: Uji Materi UU Pers Bisa Tegaskan Perlindungan Hukum bagi Wartawan