TIMESINDONESIA, MALANG – Pemkot Malang memastikan rencana revitalisasi Alun-alun Merdeka segera terealisasi. Jika tidak ada hambatan, proyek perbaikan ikon ruang publik di pusat kota itu akan dimulai paling lambat pekan depan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erick Setyo Santoso mengatakan, kepastian tersebut usai penandatanganan kontrak antara Bank Jatim dengan pihak penyedia jasa pelaksana.
“Masih rencana tahun ini revitalisasi. Kalau semuanya lancar, paling telat pekan depan sudah dimulai pembangunannya,” ujar Erick, Kamis (11/9/2025).
Menurut Erick, desain revitalisasi tetap mengacu pada konsep awal tanpa perubahan berarti. Proses sempat tertunda akibat restrukturisasi kelembagaan di Bank Jatim, namun kini seluruh tahapan administrasi telah selesai.
“Proses sudah selesai semua. Makanya sudah ditunjuk dan di-SK-kan,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya, Alun-alun Merdeka Malang akan ditutup selama 105 hari atau sekitar tiga bulan setengah. Selama periode tersebut, fasilitas publik akan dipercantik melalui proses beautifikasi, dengan tetap menjaga keberadaan unsur-unsur cagar budaya.
Salah satu fokus utama adalah perbaikan air mancur dengan desain modern, namun tetap mempertahankan nilai historis kawasan. Erick menambahkan, sejumlah titik penting, termasuk empat spot di setiap pojok serta pohon-pohon tua bernilai sejarah, akan tetap dilestarikan.
“Revitalisasi ini tidak hanya memperindah tampilan alun-alun, tapi juga mempertahankan identitas sejarah yang ada di dalamnya,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang kaki lima yang sudah berjualan di Alun-alun Merdeka lebih dari 10 tahun, Munawaroh berharap proyek revitalisasi juga memperhatikan keberadaan pedagang kecil.
“Pedagang kecil seperti kami juga ingin mendapatkan perhatian. Kalau ada tempat berjualan ya bagus,” tutur Munawaroh.
Munawaroh, yang sehari-hari menjual mainan anak-anak, mengaku memilih berjualan di kawasan tersebut karena ramai pengunjung. Namun, ia juga beberapa kali harus berurusan dengan Satpol PP hingga menjalani sidang tindak pidana ringan.
“Menurut saya, adanya area khusus itu (kuliner atau ruang niaga terpadu) di Alun-alun Merdeka bisa menjadi solusi agar pedagang tetap bisa mencari nafkah tanpa mengganggu fungsi utama alun-alun sebagai ruang publik,” ucapnya.(*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |
UM Buka Kesempatan Siswa SMA Rasakan Kuliah Lebih Awal
Kakek di Malang Ditangkap, Cabuli Bocah Tetangganya Sendiri
Gaya Hidup Bebas dan Pencarian Jati Diri Bangsa
Gelar Public Expose, Bank Jatim Catat Kinerja Solid Sepanjang Triwulan Dua 2025
Jabar Media Summit 2025: Media Didorong Adaptif Hadapi Era Digital
Jabar Media Summit 2025 Bahas Masa Depan Media di Era Digital
Pekerja P3PD Subkomponen 1 D Desak Kemendagri Bayarkan Honorarium dan Tuntaskan Masalah Proyek
Pacu Kemandirian Ekonomi, Pemkab Blora Dorong Sinergi BUMDes Antar Desa
Gubernur Khofifah Puji Kualitas Sepatu Olahraga Produksi UMKM Mojokerto, Tawarkan Ikut Misi Dagang
KKP Jalin Kemitraan dengan Korsel, Target Lahirkan Kampus Cerdas dan Pemimpin Global