TIMESINDONESIA, WONOSOBO – Di tengah meningkatnya persoalan sampah dan tingginya kebutuhan masyarakat, Desa Talunombo Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo menghadirkan terobosan kreatif: membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta tiket wisata cukup dengan menukarkan sampah.
Program ini tidak hanya meringankan beban ekonomi warga, tetapi juga menjadi langkah nyata menuju desa ramah lingkungan.
Kepala Desa Talunombo menjelaskan, program tersebut digagas untuk mendorong partisipasi warga dalam pengelolaan sampah sekaligus mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya menuju Zero Sampah yang selama ini menjadi cita-cita besar desa kami,” ungkap Badarudin pada Kamis, (11/9/2025).
Dalam skema tersebut, berbagai jenis sampah memiliki nilai tukar tertentu. Sampah plastik dihargai Rp1.000 per kilogram, kardus Rp1.500 per kilogram, dan styrofoam Rp1.500 per kilogram.
Warga dapat mengumpulkan sampah rumah tangga lalu menukarkannya di pos penampungan desa. Hasil penukaran akan langsung dikonversi menjadi potongan pembayaran PBB atau tiket kunjungan wisata.
Selain menjadi solusi untuk pengurangan timbunan sampah, mekanisme ini juga memberikan keuntungan ekonomi langsung bagi masyarakat.
Sampah yang terkumpul tidak hanya ditampung, tetapi juga diolah melalui mesin pyrolysis, sebuah teknologi yang mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak setara solar.
Dengan metode ini, Desa Talunombo tidak hanya berkontribusi pada penanganan masalah sampah, tetapi juga menciptakan sumber energi alternatif ramah lingkungan.
Langkah tersebut diharapkan dapat mendukung kehidupan berkelanjutan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga desa.
“Program ini menjadi bentuk nyata komitmen kami untuk menghadirkan inovasi yang berpihak pada masyarakat dan lingkungan,” imbuh Kepala Desa Talunombo.
Inovasi pembayaran PBB dan tiket wisata dengan sampah ini menjadi bukti bahwa pengelolaan lingkungan dapat sejalan dengan pemberdayaan masyarakat.
Jika berjalan konsisten, Desa Talunombo berpotensi menjadi percontohan desa mandiri yang mampu menghadirkan solusi kreatif dalam menghadapi persoalan lingkungan sekaligus memperkuat perekonomian warganya. (*)
Pewarta | : Mutakim |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Perkuat Ketahanan Pangan, Kemenko Pangan Siapkan Strategi Bioekonomi
Iwan Fals Ciptakan Lagu untuk Peringati 100 Tahun Gontor
Kemendagri Apresiasi Kampung Pancasila Surabaya, Dinilai Efektif Jaga Kamtibmas
Jabar Media Summit 2025 Soroti Pentingnya Konten Berdampak di Era Digital
Generasi Multitasking yang Berdampak
Remaja Kelompok Gangster SSTB dan All Star Terlibat Bentrokan di Kalilom Lor Surabaya
PON Pantai 2026 Segera Hadir, Jakarta Jadi Tuan Rumah Perdana
Mandalika KORPRI Fun Night Run 2025 Resmi Diluncurkan, Targetkan 6000 Peserta dari Seluruh Indonesia
Operasi Tumpas Narkoba, Polres Blitar Kota Amankan 9 Tersangka, 1 Pemilik Lahan Ganja
UM Buka Kesempatan Siswa SMA Rasakan Kuliah Lebih Awal