TIMESINDONESIA, JEPARA – Seni tradisional Kentrung khas Jepara kini menghadapi ancaman kepunahan. Padahal, kesenian yang memadukan dongeng, pantun, nyanyian, serta musik rebana ini sarat nilai budaya, moral, hingga ajaran agama.
“Pertunjukan Kentrung di Jepara sudah semakin jarang terlihat. Dibutuhkan langkah nyata agar warisan budaya ini tidak hilang ditelan zaman,” ujar Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, saat kunjungan kerja di Jepara, Jawa Tengah, Kamis (11/9/2025).
Legislator dari Dapil II Jawa Tengah yang juga akrab disapa Rerie itu menilai, upaya masyarakat menjaga eksistensi Kentrung layak mendapat dukungan penuh. Ia mengapresiasi inisiatif generasi muda Jepara yang aktif melatih para pelajar melalui Sekolah Rakyat Kentrung Jepara (SRKJ).
Salah satunya adalah Joharta Adi, pemuda yang bersama para seniman lokal menghidupkan kembali Kentrung di sanggar seni Yayasan Jungpara milik Sarjono, atau yang akrab dipanggil Mbah Jon, di Desa Langon. Seiring bertambahnya minat pelajar, kelompok latihan ini kemudian berkembang menjadi SRKJ.
Joharta mengenang, dulu kelompok Kentrung diundang tampil lebih dari 20 kali dalam sebulan. Kini, paling banyak hanya dua kali. Minimnya panggung membuat Kentrung makin sulit bertahan, meski kesenian ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda tingkat nasional.
SRKJ pun masih menghadapi banyak tantangan. Salah satunya keterbatasan naskah cerita rakyat yang menjadi inti dari pertunjukan. Untuk itu, mereka berusaha merekam dan mendokumentasikan kisah-kisah yang masih dituturkan dua maestro Kentrung senior, Mbah Ahmadi dan Mbah Parmo.
“Kami berharap dukungan dari pemerintah daerah maupun masyarakat agar Kentrung Jepara tetap lestari. Generasi penerus harus bisa merasakan nilai luhur budaya yang diwariskan nenek moyang,” tutur Joharta. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Presiden Prabowo Subianto Setuju Komisi Independen Selidiki Kerusuhan Agustus 2025
Air Mineral Alamo, Rahasia Kulit Segar Lebih dari Sekadar Skincare
Jabar Media Summit 2025 Hasilkan 15 Rekomendasi Strategis untuk Stakeholder
Retaknya Kepercayaan Publik terhadap Pemerintah
HNW Apresiasi Kebijakan Kemenag untuk Tingkatkan Kesejahteraan Guru
Kejaksaan Gandeng Kemenko Polkam Kawal Ketahanan Pangan Nasional, Dari Audit Hukum hingga Digitalisasi Distribusi
Banjir-Longsor di 7 Wilayah Bali, BNPB: 14 Meninggal dan Ratusan Mengungsi
Livoli Divisi Utama 2025, Sukun Badak Raih Kemenangan Pertama
Menimbang-nimbang Reshuffle Kabinet Prabowo
Menlu RI Tegaskan Janji Pemerintah Bantu Pendidikan Anak dari Zetro Leonardo Purba