TIMESINDONESIA, CIANJUR – Akhir-akhir ini kekhawatiran merebak di Kampung Bantar Gebang, Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Pasalnya, 27 warga di RT 02 RW 13 diduga terjangkit penyakit dengan gejala mirip chikungunya dan demam berdarah. Kejadian ini memicu respons cepat dari Puskesmas Ciranjang untuk melakukan pemeriksaan intensif.
Salah satu warga terdampak, Ades, menuturkan pengalamannya yang mengkhawatirkan. Ia menjelaskan bahwa tiga hari sebelum laporan ini dibuat, dirinya bersama istri dan cucunya yang berusia delapan tahun mulai merasakan nyeri persendian dan demam tinggi secara bersamaan.
"Kami merasa tidak bisa berdiri untuk berjalan, linu sekali, hanya bisa terbaring," kata Ades menggambarkan kondisi tubuhnya dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia.
Kemudian pada hari Jumat, 19 September 2025, meskipun Ades sudah bisa berjalan, ia masih mengeluhkan nyeri saat bergerak, sementara istrinya masih terbaring lemah.
Gejala yang dialami tidak hanya terbatas pada keluarga Bapak Ades.
Setidaknya 27 warga lainnya di Kampung Bantar Gebang juga menunjukkan gejala serupa, seperti demam tinggi, nyeri tulang, pembengkakan pada kaki, dan timbulnya bintik-bintik merah pada kulit. Kondisi ini membuat warga semakin resah dan menduga adanya wabah penyakit.
Mendapatkan laporan dari warga mengenai dugaan wabah chikungunya, pihak Puskesmas Ciranjang segera bertindak. Tim medis langsung menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memberikan obat-obatan kepada warga yang terdampak.
Dalam hal ini, Plt. Dokter Puskesmas Ciranjang, dr. Setya Rafia, menjelaskan bahwa hingga saat ini, status penyakit tersebut masih dalam tahap uji laboratorium.
"Saat ini masih dalam tahapan diuji lab, apakah warga tersebut terdampak chikungunya dan demam berdarah," ujarnya.
Hasil uji laboratorium akan sangat penting untuk memastikan diagnosis dan menentukan langkah penanganan selanjutnya yang lebih tepat. (*)
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Kasus Aduan Wali Murid SMPN 1 Pacitan, Guru Dipindahkan Sementara Menunggu Proses
Polres Probolinggo Kunjungi Keluarga Korban Penembakan KKB Papua
Melukis Bukan Sekadar Hobi, tapi Terapi Hati, Benarkah?
Bupati Bantul Instruksikan ASN, Non ASN, dan Pamong Kalurahan Jadi Anggota Koperasi Desa Merah Putih
Bersama Mendagri, APEKSI Bahas Penguatan Fiskal Daerah hingga Peningkatan PAD
Mabes Polri Apresiasi Polresta Malang Kota dalam Penanganan Unjuk Rasa
PGN Sediakan SPBG, Bahan Bakar Kendaraan Lebih Hemat hingga 55 Persen
Bulog Mengklaim Penyaluran Beras SPHP Meringankan Beban Masyarakat
Kedaulatan Rakyat di Era Digital, Badan Pengkajian MPR RI Soroti Anomali Demokrasi
Dana Hingga Rp 3 Miliar per Kopdes Merah Putih, Paling Lambat Cair Pekan Depan