TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Suasana tempo dulu kembali menyapa warga Yogyakarta dan wisatawan lewat Gelar Seni Pasar Kangen Taman Budaya Yogyakarta (TBY) 2025. Ajang tahunan yang selalu ditunggu-tunggu masyarakat ini resmi dibuka dan akan berlangsung hingga 24 September 2025.
Selama sepekan penuh, ribuan pengunjung akan dimanjakan dengan jajanan legendaris, kerajinan unik, hingga pertunjukan seni tradisi yang melekat kuat pada identitas budaya Jawa.
Acara yang sudah memasuki tahun ke-18 penyelenggaraan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, mewakili Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X.
Dalam sambutannya, Dian menegaskan bahwa Pasar Kangen tahun ini mengusung tema “Nandur apa sing dipangan, mangan apa sing ditandur“ yang sarat dengan filosofi kehidupan Jawa.
“Tema ini mengingatkan kita untuk hidup selaras dengan alam, menanam apa yang dibutuhkan, dan menikmati hasil dengan penuh kesadaran. Jika prinsip Tata Titi Tanam Tuwuh kita pegang, apapun yang kita tanam akan tumbuh memberi manfaat,” ujar Dian, Minggu (21/9/2025).
Kepala Taman Budaya Yogyakarta, Purwiati, menambahkan bahwa Pasar Kangen TBY bukan hanya ajang kuliner dan belanja barang antik, tetapi juga ruang edukasi dan pelestarian budaya.
Sejak pertama kali digelar, Pasar Kangen telah menjadi ikon budaya Yogyakarta yang menghadirkan suasana pasar tempo dulu sekaligus ruang temu masyarakat lintas generasi.
“Pasar Kangen menjadi media nostalgia sekaligus sarana regenerasi nilai-nilai kearifan lokal. Filosofi tema tahun ini mengingatkan kita bahwa hubungan manusia dengan bumi bukan sekadar konsumsi, tetapi juga tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan,” jelas Purwiati.
Tahun ini, sebanyak 218 pedagang terpilih melalui proses kurasi dari total 1.136 pendaftar. Mereka terdiri dari 152 pedagang kuliner tradisional dan 66 pedagang kerajinan serta barang antik.
Setiap sore hingga malam hari, mulai pukul 15.00 hingga 22.00 WIB, pengunjung dapat berburu jajanan jadul, mencicipi makanan khas Nusantara, hingga menemukan pernak-pernik antik yang penuh cerita.
Tak hanya kuliner dan kerajinan, Pasar Kangen TBY 2025 juga menghadirkan 19 kelompok seni tradisi kerakyatan serta dua pertunjukan wayang kulit yang akan tampil secara bergantian.
Suasana pasar semakin hidup dengan hadirnya Ruang Pojok Kreatif, sebuah wadah kolaborasi antara seniman, komunitas, kreator, dan pelaku industri kreatif. Di sini, masyarakat bisa ikut workshop, belajar seni, hingga berinteraksi langsung dengan para pelaku budaya.
Menurut Purwiati, acara yang didukung Dana Keistimewaan DIY 2025 ini memiliki misi besar: melestarikan kuliner dan kerajinan tradisional, memperkuat UMKM lokal, meningkatkan cinta budaya, mempererat hubungan sosial, serta mengembangkan potensi pariwisata budaya di Yogyakarta.
Dengan ribuan pengunjung yang diperkirakan akan memadati kawasan TBY selama seminggu, Pasar Kangen bukan hanya jadi tempat bernostalgia, melainkan juga ajang belajar, berjejaring, dan memperkuat identitas budaya.
“Pasar Kangen harus kita jadikan lebih dari sekadar ruang rindu, tetapi juga wahana edukasi dan pemberdayaan. Dari sini kita belajar bahwa pangan, seni, dan tradisi adalah bagian tak terpisahkan dari jati diri bangsa,” tegas Dian.
Dengan atmosfer khas Jogja yang selalu hangat, Pasar Kangen 2025 sekali lagi menegaskan bahwa Yogyakarta adalah kota yang hidup dari kearifan lokal, menjaga tradisi, sekaligus beradaptasi dengan kehidupan modern. (*)
Pewarta | : A Riyadi |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Bersama 140 Negara, Inggris Resmi Akui Palestina sebagai Negara Merdeka
Hari Jadi ke-1265 Kabupaten Malang, Menatap Malang Makmur Berkelanjutan 2029
Bupati Banyuwangi Sebut BIG Downhill 2025 Jadi Momentum Perkuat Sport Tourism
Krisis Kewaspadaan Bencana
Duo Atlet Nasional Riska dan Rendy Gondol Medali Emas BIG Downhill 2025
Gowes Bareng Ratusan Warga, Ponpes Wali Barokah Kediri Tumbuhkan Semangat Persatuan
Viral Gerakan ‘Stop Tot Tot Wuk Wuk’, Dishub Pastikan Wali Kota Malang tidak Gunakan Sirene dan Strobo
MTQ Sleman 2025 Resmi Dibuka, Wabup Dorong Lahirnya Generasi Qurani Berdaya Saing
Sekolah Pedalangan Wayang Sasak Akan Pentas di Korea, Usung Isu Pedamaian Global
Jelang HUT ke- 80, PT KAI Daop 8 Surabaya Hadirkan Berbagai Promo Tiket Kereta