TIMESINDONESIA, BANJAR – Ketua Komisi III DPRD Kota Banjar, Cecep Danu Sufyan, menekankan pentingnya Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS) bagi Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Banjar.
Ia merujuk pada pernyataan KSP yang menyebutkan hanya 34 dapur dari ribuan dapur yang telah memiliki sertifikat SLHS.
"Tentu ini harus menjadi perhatian bersama, walaupun Kota Banjar tidak ada kejadian luar biasa, beberapa hal perlu dievaluasi termasuk SLHS ini," ujar Cecep Danu Sufyan kepada Times Indonesia, Sabtu (27/9/2025).
Ia berharap semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG di Kota Banjar menempuh prosedur sesuai SOP untuk mendapatkan SLHS.
SLHS penting untuk memastikan tiga aspek terverifikasi, yaitu sanitasi dan higiene terkait kebersihan lingkungan dan proses pengolahan makanan, kemudian keamanan pangan tengtang makanan aman dikonsumsi dan bebas kontaminasi, lalu pengolahan limbah agar pengelolaan limbah yang sesuai standar kesehatan.
"Kami berharap Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan yang terkait dengan MBG ini berperan aktif. Namun, saya melihat bagaimana hubungan koordinasi MBG dengan pemerintahan daerah, terjalin dengan baik. Kami, Komisi 3 mitra Dinas Pendidikan dan Komisi 2 mitra Dinas Kesehatan, belum merasa dikoordinasi berkaitan dengan MBG, namun tentu ini adalah program nasional yang harus didukung dan diawasi bersama pelaksanaannya agar sampai pada tujuan yang diinginkan bersama," kata Cecep.
Cecep Danu Sufyan juga berharap tidak terjadi kasus keracunan makanan di Banjar. "Mohon para SPPG, SPPI, dan owner dapur benar-benar berhati-hati dan terus menerima masukan dari sekolah dan masyarakat. Saya menerima laporan ada kejadian belatung, ulat, telur bau, dan menu yang tidak segar ketika sampai agar bisa dievaluasi prosesnya," ujarnya.
Ia menambahkan pentingnya komunikasi baik dengan sekolah yang sudah biasa menggunakan catering. "Jangan sampai anak-anak tidak menerima makanan dengan suka cita karena jauh dari ekspektasi mereka. Memastikan supplier siap berkomitmen dan tidak kehabisan bahan makanan," katanya.
Cecep berharap pemerintah daerah membentuk tim pengawas MBG untuk kolaborasi yang baik. "Kami berharap pemerintah daerah membentuk tim pengawas MBG ini, agar terjadi kolaborasi yang baik," tutupnya. (*)
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Faizal R Arief |
Pipanisasi di Wonorejo Situbondo Rampung, Gubernur Khofifah Target Aliri 350 Rumah Tangga
Kritisi Anggota Dewan Kerap Bolos Kerja, Posnu Kota Banjar: BK Harus Menindak Tegas
Presiden Prabowo Subianto: Belanda Kembalikan 30 Ribu Artefak Bersejarah ke Indonesia
338 Mahasiswa ITNY Resmi Diwisuda, Zico Persembahkan Gelar untuk Mendiang Ayah
Kombes Pol. Jean Calvijn Simanjuntak Ditunjuk sebagai Kapolrestabes Medan yang Baru
Pawai Budaya Hari Jadi ke-666, Dokter Aminuddin: Motor Penggerak Probolinggo Bersolek
SBY Tandatangani Prasasti dan Bahas Keamanan Daerah di Mapolres Pacitan
Muktamar ke-10 PPP, Plt. Ketum PPP Mardiono: Demokrasi Harus Dilakukan dengan Santun
Mantan Bos Pertamina Sebut Tanjakan Ijen Banyuwangi dalam Mainsepeda Thrilogy
Bantuan Pendidikan untuk Rehab Sekolah di Kabupaten Malang Dikerjakan Secara Swakelola