TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Probolinggo, Jatim, menegaskan komitmennya untuk bersinergi dengan Nahdlatul Ulama atau NU Kabupaten Probolinggo dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris atau Gus Haris, dalam sambutannya saat membuka Konferensi Cabang atau Konfercab X NU Kabupaten Probolinggo, Minggu (28/9/2025).
Dalam forum yang digelar di kantor PCNU Kabupaten Probolinggo di Jalan Raya Lumajang, Desa Warujinggo, Kecamatan Leces itu, Gus Haris menyebut NU sebagai mitra strategis pemerintah daerah.
Menurutnya, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama, dan NU memiliki peran penting dalam membantu pemerintah menjawab tantangan tersebut.
“NU adalah mitra strategis Pemkab. Kabupaten Probolinggo punya banyak PR yang harus diselesaikan,” ujar Gus Haris.
Tantangan Pembangunan Daerah
Gus Haris memaparkan sejumlah persoalan yang dihadapi Kabupaten Probolinggo. Salah satunya adalah angka kemiskinan yang tinggi.
Ia menyebut bahwa Kabupaten Probolinggo menempati urutan keempat sebagai daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Jawa Timur, setelah tiga kabupaten di Pulau Madura.
“Begitu nyeberang Suramadu, langsung Probolinggo (jadi yang termiskin). Padahal daerah ini kaya,” ungkapnya.
Selain itu, indeks pendidikan juga menjadi perhatian. Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Probolinggo hanya 6,31 tahun, yang berarti sebagian besar penduduk hanya menyelesaikan pendidikan setingkat SD. Kondisi ini berdampak langsung pada rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Tantangan lain yang disorot adalah kasus stunting. Gus Haris menyatakan keyakinannya bahwa NU, melalui PCNU Kabupaten Probolinggo, akan berperan aktif dalam merancang program-program yang mendukung penanganan stunting dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Kami yakin PCNU nanti ada program terkait ini. Nanti perlu sinergi agar kita punya SDM yang baik ke depan,” tambahnya.
NU Sebagai Representasi Kultural
Gus Haris juga menegaskan bahwa kepemimpinan daerah tidak hanya dijalankan secara struktural oleh dirinya dan Wakil Bupati Ra Fahmi, tetapi juga secara kultural sebagai bagian dari keluarga besar NU.
Ia menyebut pesantren-pesantren di Kabupaten Probolinggo seperti Genggong dan Nurul Jadid (NJ) sebagai pilar penting dalam membangun karakter dan peradaban masyarakat daerah.
“Pemkab Probolinggo bukan hanya kami. Jangan lupa, kami bersama Ra Fahmi wakili NU kultural,” tegasnya.
Tema Konfercab dan Kehadiran Tokoh Daerah
Konfercab X NU Kabupaten Probolinggo mengusung tema “Merajut Sinergi Menuju Kemandirian Organisasi, Kader Hebat, Jam’iyah Kuat.”
Tema ini mencerminkan semangat pembaruan dan penguatan kelembagaan NU di tingkat cabang, serta dorongan untuk memperkuat sinergi antara NU dan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah.
Selain Bupati, pembukaan Konfercab antara juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Oka Mahendra Jati Kusuma; dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, Samsur.
Kehadiran para pejabat ini menunjukkan dukungan lintas lembaga terhadap peran NU sebagai mitra pembangunan daerah.
Dengan semangat kolaborasi yang diusung dalam Konfercab, NU Kabupaten Probolinggo diharapkan mampu memperkuat peran sosial-keagamaan dan menjadi mitra aktif dalam pembangunan daerah yang lebih inklusif dan berkeadilan. (*)
Pewarta | : Muhammad Iqbal |
Editor | : Muhammad Iqbal |
Marc Marquez Kunci Juara Dunia MotoGP 2025 di Sirkuit Motegi Jepang
Meminimalisir Banjir, Pemkot Surabaya Kebut Pembangunan Empat Bozem Baru
Hari Bahasa Isyarat Internasional 2025, Seruan Kesetaraan dan Inklusi Menggema
FISIPOL Action Week 2025: Unesa Perkuat Zona Integritas, Dukung Pembangunan Berkelanjutan
Rajin Upload Struk Belanja, Gadis Banyuwangi Ini Dapat Hadiah Motor
Gelar Pasar Murah ke-115 di Situbondo, Pemprov Jatim Libatkan IKM
Kisah Haula, Siswa SD Tunanetra yang Mampu Berlari 5 Km di TIMES Indonesia Fun Run 2025
Pernyataan Sikap Dewan Pers Terkait Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana
PGSD FKIP Unkhair Ternate Hadirkan Pakar USIM Malaysia, Kupas STEAM untuk Guru SD Inovatif
ICONSATIN 2025: FKIP UNEJ Perkuat Peran Global lewat Konferensi Neurosains dan Teknologi Pembelajaran