TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ikatan Santri Alumni Al Khoziny (Is-Aluny) yang berada di Arab Saudi menggelar badal umrah sebagai bentuk penghormatan, doa, dan kepedulian bagi para santri Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, yang wafat akibat musibah runtuhnya musala pada Senin (29/9/2025) lalu.
Pelaksanaan badal umrah tidak hanya diikuti oleh belasan alumni Al-Khoziny di Arab Saudi, tetapi juga diikuti langsung oleh Gus Ahmad Fatoni, putra Pengasuh Pesantren Al-Khoziny, KH Abdul Mu’id, yang saat ini sedang menimba ilmu di Makkah.
Menurut Maftuhin, salah satu alumni Pesantren Al-Khoziny yang berada di Arab Saudi, kegiatan badal umrah ini merupakan bentuk doa dan penghormatan terakhir dari para alumni kepada almarhum santri sekaligus wujud nyata kepedulian alumni yang tersebar di berbagai negara.
“Alhamdulillah, hingga saat ini sudah ada 26 data santri yang telah mendapatkan restu dari orang tua mereka. Dari jumlah itu, 16 santri telah dilaksanakan badal umrah, sementara 10 lainnya masih dalam proses. Kami juga terus menunggu data tambahan dari keluarga santri lain yang berkenan memberikan restu,” ungkap Maftuhin dalam keterangan tertulis, Senin (6/10/2025).
Maftuhin menjelaskan, pelaksanaan badal umrah dilakukan melalui beberapa tahapan yang tertib dan sesuai syariat, antara lain penghimpunan data santri korban. Alumni berkoordinasi langsung dengan keluarga santri untuk mendapatkan restu tertulis dan data lengkap.
Kemudian, penunjukan alumni pelaksana. Ada belasan alumni di Arab Saudi yang siap melaksanakan ibadah Umrah ditunjuk untuk mewakili setiap santri korban.
Berikutnya, pelaksanaan rangkaian ibadah umrah. Alumni menjalankan rangkaian umrah mulai dari ihram, thawaf, sa’i, hingga tahallul dengan niat khusus Badal Umrah atas nama santri korban.
Terakhir, dokumentasi dan piagam, dimana setiap pelaksanaan badal umrah didokumentasikan dan keluarga santri akan diberikan cinderamata berupa piagam sebagai bukti penghormatan.
Selain doa melalui badal umroa, para alumni juga menegaskan komitmennya untuk terus memberikan dukungan moral kepada Pesantren Al-Khoziny.
Menurut Maftuhin, ikatan alumni tidak hanya berhenti pada pelaksanaan doa, tetapi juga berlanjut pada upaya penguatan pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang telah membimbing ribuan santri.
“Kegiatan ini bukan hanya doa untuk para korban, tetapi juga bentuk dukungan kami kepada Pesantren Al-Khoziny agar tetap tegar, bangkit, dan terus melanjutkan perjuangan mendidik santri,” tegas Maftuhin.
Is-Aluny Arab Saudi berharap, doa dan ikhtiar melalui Badal Umrah ini menjadi penghibur bagi keluarga korban serta pengingat bahwa ukhuwah Islamiyah yang terjalin melalui pesantren akan selalu hidup, bahkan hingga lintas negara.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Pemerintah Tegaskan Pasal 8 UU Pers Tidak Multitafsir
Hari Kedelapan Pencarian Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny, 59 Orang Meninggal
Menilik Orkestrasi Kebijakan Pelestarian Reyog
Pemkab Banyuwangi Targetkan 359 Km Jalan Paving Rampung di Tahun 2025
Kecelakaan di Jalur Bromo, Mobil Terperosok ke Jurang, Tiga Orang Selamat
Dispusip Banyuwangi Luncurkan SiLaron, Layanan Arsip Digital untuk Permohonan IMB Online dan Gratis
Ketika Kaki Kiri Harus Pergi, Perjuangan Hidup Santri Cilik Ponpes Al-Khoziny
Legenda Rahmad Darmawan dan Francis Wewengkang Gabung Persewangi Banyuwangi
Musim Pancaroba, Warga Pacitan Diminta Waspada Hujan Campur Angin
PWNU Jatim dan Relawan Al Khoziny Pastikan Pemulasaran Jenazah Sesuai Syariat