TIMESINDONESIA, MATARAM – Ahli Ekologi Hewan Universitas Mataram (Unram) Prof. I Wayan Suana mengungkapkan bahwa Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki peran strategis sebagai daerah persinggahan bagi migrasi burung-burung internasional.
Posisi geografis yang unik dan dukungan ekosistem yang lengkap menjadikan wilayah ini penting dalam rute perjalanan burung migran. "Sumbawa dan Pulau Moyo ada di jalur East Asian – Australasian Flyway (EAAF), salah satu jalur migrasi burung terbesar di dunia," jelas Suana di Mataram, Rabu (8/10/2025).
Dijelaskannya, jalur EAAF yang membentang dari kawasan Siberia hingga Australia dan Selandia Baru ini dilalui oleh jutaan burung setiap tahunnya untuk menghindari musim dingin. Letak NTB yang berada di persimpangan belahan bumi utara dan selatan menjadikannya tempat istirahat dan mencari makan yang ideal. Faktor keragaman ekosistem mulai dari pesisir, mangrove, savana, hingga hutan hujan turut mendukung alasan mengapa burung-burung memilih singgah di NTB.
Suana menambahkan bahwa selain Sumbawa dan Pulau Moyo, kawasan seperti Ekowisata Mangrove Bagek Kembar di Sekotong, Lombok Barat juga menjadi tempat singgah penting. "Bagek Kembar karena di sana terdapat teluk yang luas, dan ketika surut menjadi tempat burung-burung migran, seperti Trinil, Gajahan, dan lainnya mencari makan," ujar dosen Fakultas MIPA Unram tersebut.
Proses migrasi ini terjadi secara berkala seiring perubahan musim. Ketika belahan bumi utara memasuki musim dingin, burung-burung bermigrasi ke wilayah tropis seperti NTB untuk mencari kehangatan dan sumber makanan yang lebih melimpah. Sebaliknya, ketika belahan selatan mengalami musim dingin, pergerakan migrasi terjadi ke arah utara. Perubahan iklim menjadi faktor penentu yang krusial dalam kelangsungan hidup burung-burung migran di alam bebas. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |
Utusan Trump dan Netanyahu Ikut Negosiasi Perdamaian Gaza di Mesir
Resmi Dilantik Presiden Prabowo, Menkeu Purbaya Beri Pesan untuk Ketua LPS Baru
Siswa Sekolah Garuda Optimistis Raih Mimpi Kuliah ke Cambridge
Tunggakan Capai Rp41 Miliar, BPJS Kesehatan Hentikan Layanan Kesehatan Gratis untuk 50.000 Warga Pamekasan
Musik Digital Indonesia Diproyeksikan Raup 231,64 Juta Dolar AS pada 2025
Menhaj Ungkap Visi Indonesia Sebagai Pemimpin Global dalam Pengelolaan Haji
KPK Periksa Kakanwil Kemenag Jateng, Dalami Mekanisme Kuota Haji 2023-2024
Nezar Patria: Jurnalisme Berkualitas Tak Bisa Digantikan AI
Video Warga Dimangsa Harimau di TNBBS Ternyata Hoaks
UKM, Koperasi, dan Ormas Kini Bisa Kelola Nikel, ESDM Buka Kesempatan Baru