TIMESINDONESIA, SURABAYA – Merefleksi Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, Ketua DPD Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Jawa Timur (GMNI Jatim), Hendra Prayogi menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan capaian kinerja Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam membangun daerah.
Hendra menilai, delapan dekade perjalanan Jawa Timur bukan hanya catatan waktu, tetapi representasi dari daya tahan, kreativitas, dan kerja keras seluruh elemen masyarakat yang terus mendorong kemajuan di berbagai sektor.
“Delapan puluh tahun usia Jawa Timur bukan sekadar angka, tetapi cermin dari ketangguhan rakyat dan kepemimpinan yang visioner. Kami mengapresiasi Ibu Gubernur Khofifah yang dengan konsistensinya mampu membawa Jawa Timur pada arah pembangunan yang merata dan berpihak kepada masyarakat,” ujarnya, Minggu (12/10/2025).
Hendra yang juga menjabat sebagai Ketua Rumah Kebangsaan Jawa Timur menilai, berbagai capaian pembangunan seperti pertumbuhan ekonomi, penurunan angka kemiskinan, serta peningkatan jumlah desa mandiri merupakan wujud nyata dari tata kelola pemerintahan yang inklusif dan berkeadilan.
Ia menyoroti bahwa kemajuan ekonomi Jawa Timur dalam beberapa tahun terakhir berdampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Data pada Triwulan II 2025 menunjukkan, angka kemiskinan di Jawa Timur berhasil turun menjadi 9,5 persen, sementara kemiskinan ekstrem menurun hingga 0,66 persen. Bahkan, jumlah desa mandiri meningkat pesat mencapai 4.716 desa, dan ini merupakan yang terbanyak di Indonesia,” bebernya.
Pria lulusan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi itu juga menekankan bahwa semangat yang diusung melalui tema ‘Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh’ selaras dengan semangat menjadikan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara. Ia menyebut, pembangunan sejati harus menempatkan rakyat kecil sebagai pusat pertumbuhan.
“Pemerataan pembangunan yang terus diupayakan Gubernur merupakan bagian menjadikan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara. Arah kebijakan di bawah kepemimpinan Ibu Khofifah konsisten mengarah pada pemberdayaan yang menyentuh langsung masyarakat bawah, terutama di sektor pertanian dan ekonomi kerakyatan,” imbuh Hendra.
Selain itu, ia menyoroti upaya Jawa Timur menjaga ketahanan pangan dan memperkuat infrastruktur lintas daerah sebagai langkah penting menuju kesejahteraan berkelanjutan.
“Kemandirian pangan dan penguatan konektivitas wilayah menjadi pondasi bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Ini menunjukkan keberlanjutan visi pembangunan yang matang,” tambahnya.
Terakhir, Hendra mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan peringatan Hari Jadi ke-80 Jawa Timur sebagai momentum memperkuat persatuan, serta terus mengawal proses pembangunan dengan semangat kritis dan konstruktif.
“Kami akan terus berdiri bersama rakyat, mengawal arah pembangunan agar tetap berpihak pada keadilan. Kami ingin Jawa Timur bukan hanya tangguh secara ekonomi, tetapi juga berkeadilan sosial bagi seluruh rakyatnya,” pungkasnya. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Bahasa Gaul dan Pergeseran Makna Kesantunan
Dinda Annisa Bicara Perempuan Berdaya di Era Modern
Keteduhan Payung Hukum dalam Pesantren
Ada 25 Jamaah Haul Habib Ali Solo Jadi Korban Pencopetan, Rata-rata Ibu-ibu
Kadin Majalengka Apresiasi Satlantas Polres Majalengka Atas Kelancaran Runfest 2025
Mahfud MD Tegaskan Peran Vital Jatim, Dari Sejarah hingga Nilai Kejujuran
Final Four Livoli Divisi Utama 2025, LavAni Navy Tak Terkalahkan
Demam Drama Korea dan Cermin Budaya Kita
Kabupaten Mojokerto Terima Penghargaan Rupabumi di Momen Hari Jadi ke-80 Jatim
Gedung DPC PDIP Magetan Jadi Sasaran Vandalisme, Kader Kecam Serangan pada Marwah Partai