TIMESINDONESIA, KEDIRI – Pengusaha sekaligus pemilik CT Corp Chairul Tanjung sowan ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri. Kedatangan Chairul Tanjung, terkait dengan konten Xpose Uncensored yang tayang di stasiun televisi Trans7 beberapa waktu lalu.
Tayangan tersebut mengundang polemik, terutama di kalangan santri serta pondok pesantren. Seperti diketahui Trans7 berada dalam naungan Trans Media dan Trans Corp, unit usaha dari CT Corp.
Chairul Tanjung bertemu langsung dengan KH Anwar Manshur, untuk meminta maaf atas tayangan konten Trans7.
"Ini tadi, bapak Chairul Tanjung sudah langsung menemui KH Muhammad Anwar Manshur, menyampaikan sendiri permohonan maafnya, dan tadi KH Muhammad Anwar Manshur menerima permohonan maaf dari Bapak Chairul Tanjung," jelas salah satu pengasuh Ponpes Lirboyo KH Oing Abdul Muid atau yang biasa disapa Gus Muid, Kamis, (23/10/2025).
Selain menyampaikan permintaan maaf, Chairul Tanjung juga berdiskusi dengan jajaran pengurus dan pengasuh pondok yang lain.
Dalam kesempatan itu, Chairul Tanjung mengungkapkan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tayangan yang menuai polemik tersebut, telah mendapatkan sanksi tegas.
"Yang pertama orang yang bertanggung jawab sudah dipecat dan yang kedua production house yang memproduksi juga telah kami putuskan kerjasamanya, sudah kami berhentikan. Dan yang ketiga, penayangan dari acara tersebut diberhentikan, tidak ditayangkan untuk selama-lamanya," jelas Chairul Tanjung, Kamis (23/10/2025).
Untuk mencegah hal serupa kembali terjadi di masa mendatang, Chairul Tanjung menambahkan, pihaknya akan memberikan arahan jelas kepada pihak Trans7 agar betul-betul sangat memperhatikan acara-acara yang dibuat.
Hal tersebut agar tidak ada lagi konten menyinggung terkait dengan amaliyah-amaliyah yang dilaksanakan di pondok-pondok pesantren. "Untuk yang melanggar, sanksinya adalah pemecatan," ujarnya.
Kedepan, Chairul Tanjung juga akan turut mengembalikan kembali citra pondok pesantren, yang sudah terciderai oleh tayangan konten Xpose Uncensored Trans7.
"Kami juga akan menayangkan program khusus berupa pesantren ke pesantren yang terkait dengan menonjolkan kebaikan-kebaikan daripada pendidikan di pesantren dan sejarah dari pesantren-pesantren. Agar masyarakat secara umum memahami keindahan, keunggulan daripada pendidikan di pondok pesantren," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Film 'The Hostage's Hero' Angkat Kisah Nyata Heroik TNI AL, Diyakini Bisa Pupuk Nasionalisme
Samsung Galaxy A17: Ponsel Dua Jutaan Ideal untuk Konten Kreator dan Affiliator
The Tomb of Bung Karno Blitar Remains a Perpetual Hub for Pilgrims and Tourists
Habis Labubu Terbitlah Hirono, Dipopulerkan V BTS
Pemegang Saham Ajukan Tutup, OJK Cabut Izin BPR Artha Kramat
Bukalapak Rogoh Rp420 Miliar untuk Lanjutkan Buyback Saham
Rayakan HUT ke-80, PLN Gelar Promo Spesial Tambah Daya Listrik Diskon 50%
Gubernur Khofifah Ajak Santri Jadi Pagar Utama Menjaga NKRI
French Open 2025: Ganda Campuran Indonesia Pulang Lebih Awal, Jafar/Felisha Tersandung Unggulan Thailand
Ponpes Lirboyo Minta Trans7 Benahi Program