TIMESINDONESIA, MALANG – Suasana lega menyelimuti keluarga dan guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Khalifah, Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Sebab, belasan siswa yang sempat dilarikan ke RSUD Kanjuruhan akibat diduga keracunan makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (23/10/2025), kini telah dipulangkan.
Sebanyak 16 siswa dan dua guru sebelumnya mengalami gejala mual dan pusing setelah menyantap makan siang dari program MBG di sekolah. Mereka segera mendapat perawatan medis di RSUD Kanjuruhan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Budiar Anwar, menyebut kondisi seluruh pasien sudah membaik.
“Anak-anak hanya mengalami mual ringan. Setelah mendapat tindakan medis dan obat, semuanya diperbolehkan pulang,” ujarnya.
Setelah beberapa jam dirawat, satu per satu siswa keluar dari ruang observasi dengan wajah lemas namun sudah tampak pulih. Para orang tua yang menjemput tampak menahan haru.
Pihak sekolah pun memastikan seluruh siswa yang sempat dirawat akan kembali beraktivitas seperti biasa setelah kondisi benar-benar pulih.
Meski para siswa telah dipulangkan, pihak rumah sakit tetap mengambil sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium. Hasil uji lab diperkirakan baru keluar dalam dua hingga tiga hari ke depan.
“Kami masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab pasti. Semua sudah tertangani dengan baik,” terang Budiar.
Informasi yang dihimpun TIMES Indonesia, makanan yang dikonsumsi para siswa berasal dari Dapur SPPG Malang Kepanjen Mangunrejo, di bawah Yayasan Sakinatul Ummat, berlokasi di Jalan Raya Mangunrejo, Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen.
Hingga berita ini ditulis, pihak dapur maupun yayasan belum memberikan keterangan resmi terkait kelayakan izin higiene dan sanitasi (SLHS dan SPPG) mereka.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, terutama pada aspek kualitas dan keamanan pangan. Para guru dan orang tua berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Kami percaya niat pemerintah baik, tapi tolong pastikan makanannya benar-benar aman. Anak-anak ini tanggung jawab kita semua,” kata Abdul Qodir menegaskan kehati-hatian SPPG.
Kini, para siswa sudah kembali ke rumah masing-masing. Meski kondisi berangsur pulih, pengalaman siang itu masih meninggalkan kekhawatiran sebuah pengingat bahwa program bergizi pun bisa berisiko jika pengawasan lalai.(*)
Pewarta | : Hainor Rohman |
Editor | : Hainorrahman |
Film 'The Hostage's Hero' Angkat Kisah Nyata Heroik TNI AL, Diyakini Bisa Pupuk Nasionalisme
Samsung Galaxy A17: Ponsel Dua Jutaan Ideal untuk Konten Kreator dan Affiliator
The Tomb of Bung Karno Blitar Remains a Perpetual Hub for Pilgrims and Tourists
Habis Labubu Terbitlah Hirono, Dipopulerkan V BTS
Pemegang Saham Ajukan Tutup, OJK Cabut Izin BPR Artha Kramat
Bukalapak Rogoh Rp420 Miliar untuk Lanjutkan Buyback Saham
Rayakan HUT ke-80, PLN Gelar Promo Spesial Tambah Daya Listrik Diskon 50%
Gubernur Khofifah Ajak Santri Jadi Pagar Utama Menjaga NKRI
French Open 2025: Ganda Campuran Indonesia Pulang Lebih Awal, Jafar/Felisha Tersandung Unggulan Thailand
Ponpes Lirboyo Minta Trans7 Benahi Program