TIMESINDONESIA, JAKARTA – Puncak peringatan Hari Santri 2025 diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama atau PWNU DKI Jakarta di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqofah, Jakarta Selatan, dengan penuh semangat kebangsaan dan keislaman.
Acara ini dihadiri oleh KH Said Aqil Siroj, Dirjen Pengembangan Ekosistem Ekonomi Haji, Prof Jaenal Effendi dan Ketua PWNU DKI Jakarta, KH Samsul Maarif.
Ketua PWNU DKI Jakarta, KH. Samsul Ma’arif, dalam sambutannya menegaskan bahwa semangat Hari Santri tidak hanya dimaknai secara historis sebagai peringatan Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, tetapi juga sebagai panggilan moral untuk membangun bangsa dengan nilai-nilai kejujuran, kemandirian dan cinta tanah air.
“Santri hari ini harus menjadi pionir dalam pembangunan, bukan hanya di bidang keagamaan tetapi juga dalam ekonomi dan sosial. Kemandirian santri adalah kemandirian bangsa,” ujarnya.
Kiai Samsul berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi seluruh warga Jakarta untuk terus menjaga persatuan, memperkuat keislaman yang rahmatan lil ‘alamin, serta memperkokoh sinergi antara pesantren, pemerintah dan masyarakat dalam membangun peradaban yang berkeadilan dan berkemajuan.
Sementara itu, KH Said Aqil Siroj dalam tausiyahnya menekankan pentingnya memperkuat spiritualitas, nasionalisme dan kecerdasan sosial di tengah tantangan globalisasi.
Lebih jelas, Ia mengingatkan bahwa santri harus mampu menjadi benteng moral sekaligus agen transformasi di masyarakat.
Dirjen Pengembangan Ekosistem Ekonomi Haji, Prof Jaenal Effendi dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi santri Indonesia dalam membangun ekosistem keumatan yang kuat dan berdaya saing.
Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk terus bersinergi dengan ormas keagamaan seperti NU dalam memperkuat ekonomi umat berbasis pesantren.
Ketua Panitia Hari Santri, KH Sulaeman, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini dengan lancar dan khidmat. Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum reflektif bagi para santri, ulama dan masyarakat untuk meneguhkan kembali peran strategis santri dalam menjaga keutuhan bangsa.
Tak hanya itu, Ia juga mengapresiasi atas dibentuknya Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di bawah Kementerian Agama (Kemanag). Ia berharap dengan Ditjen tersebut, pesantren dapat lebih baik dan maju untuk kedepannya.
“Alhamdulillah, peringatan Hari Santri Nasional tahun ini berjalan penuh semangat dan kebersamaan. Kami berharap semangat santri untuk berkontribusi bagi bangsa semakin tumbuh dan mengakar, tidak hanya di lingkungan pesantren tetapi juga di seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Selain tausiyah dan sambutan tokoh, acara puncak ini juga diisi dengan pembacaan shalawat kebangsaan, penyerahan penghargaan kepada santri berprestasi, serta pameran ekonomi pesantren dan UMKM Binaan PWNU DKI Jakarta. (*)
| Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
| Editor | : Ronny Wicaksono |
Gebrakan Gabriella Cecilia, Dari Dunia Catwalk ke Advokasi Pendidikan Inklusif
Tampak Rapuhnya Sistem MBG
Lanud Abdulrachman Saleh Malang Gelar Open Base, Warga Diajak Mengenal Dunia Dirgantara
Dua Ribu Peserta SD dan SMP se-Surabaya Ikuti Kompetisi Mengeja Bahasa Inggris
Ibu Negara Tutup Usia, Mulai Hari Ini Thailand Berkabung Selama Satu Tahun
Gubernur Khofifah Hadiri Jalan Sehat Hari Santri 2025 Bersama Ribuan Warga Lamongan
Kemampuan Pedagogi Tanpa Moral
Dihantam Tiga Kekalahan Kandang Beruntun, Arema FC Sesalkan Keputusan Wasit
Warga Sumringah Berkat Listrik Gratis PLN EPI, PLN UID Jatim dan PLN UP3 Banyuwangi
Luar Biasa, Bank Jatim Raih Best Issuing Bank di Prima Awards 2025