Pemerintah Imbau Publik Tak Berspekulasi Soal Ledakan di SMAN 72 Jakarta

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah menegaskan agar masyarakat tidak terburu-buru menarik kesimpulan mengenai penyebab ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Wamenko Polhukam) Lodewijk Freidrich Paulus menekankan, hingga saat ini aparat masih bekerja untuk memastikan sumber ledakan dan motif di balik peristiwa tersebut.

“Namanya masih diselidiki. Jangan langsung ‘jumping conclusion’ bahwa ini aksi teroris. Kita belum sampai ke sana,” ujar Lodewijk kepada awak media saat meninjau lokasi kejadian di Kompleks Perumahan TNI AL, Kelapa Gading, Jumat (6/3/2025).

Menurut Lodewijk, tim forensik Polri masih melakukan pemeriksaan menyeluruh di tempat kejadian perkara (TKP). Pemerintah meminta masyarakat bersabar menunggu hasil investigasi resmi dari aparat penegak hukum dan tidak terpengaruh oleh kabar yang belum terverifikasi.

“Kita percayakan kepada pihak berwenang untuk bekerja secara profesional. Jangan mudah termakan isu-isu yang belum jelas,” tegasnya.

Ia juga memastikan bahwa seluruh instansi terkait, baik TNI maupun Polri, telah bergerak cepat sejak insiden terjadi untuk melakukan evakuasi korban serta mengamankan area sekolah.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul menyampaikan bahwa TNI AL bersama Polri tengah melakukan penyelidikan bersama untuk mengetahui kronologi dan penyebab pasti ledakan tersebut.

“TNI AL beserta Polri masih dalam proses penyelidikan untuk mencari tahu kronologi dan penyebab ledakan,” kata Tunggul dalam keterangan resmi, Jumat.

Menurut laporan awal, ledakan terjadi sekitar pukul 12.15 WIB di kawasan SMAN 72 Jakarta. Sejumlah korban telah dievakuasi oleh prajurit TNI AL ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Pemerintah menegaskan, langkah investigasi yang dilakukan saat ini bertujuan memastikan fakta yang akurat agar masyarakat mendapat informasi yang benar dan tidak menimbulkan kepanikan di tengah publik.(*)