TIMESINDONESIA, JAKARTA – Israel telah mengumumkan sedang siap-siap mengusir jutaan warga Palestina ke Gaza Selatan demi untuk melakukan penyerangan besar-besaran ke kantong tersebut.
Israel mengumumkan pada Sabtu (16/8/2025) kemarin bahwa mereka sedang bersiap untuk mengusir warga Palestina ke Gaza selatan seiring dengan rencana untuk melancarkan serangan militer di beberapa daerah terpadat di Jalur Gaza, termasuk Kota Gaza utara.
Badan militer Israel yang bertugas mengawasi sistem kemanusiaan ke Gaza, Koordinasi Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT) mengatakan, pasokan tenda ke daerah kantong itu akan dilanjutkan pada hari Minggu.
Namun Hamas mengatakan Minggu kemarin, bahwa rencana Israel "menggiring" warga Palestina ke Gaza Selatan itu merupakan "gelombang baru genosida dan pengungsian" bagi ratusan ribu penduduk di wilayah tersebut.
Kelompok tersebut bahkan mengatakan, bahwa rencana penempatan tenda dan peralatan perlindungan lainnya oleh Israel di Jalur Gaza selatan merupakan "tipuan yang nyata".
Militer Israel tidak memberikan komentar lebih lanjut atau mengindikasikan kapan gerakan massa Palestina akan dimulai.
Namun, Menteri Pertahanan, Israel Katz menyatakan dalam sebuah unggahan di platform media sosialnya bahwa pemerintah sedang dalam tahap perencanaan akhir.
Sementara itu Israel hingga Minggu kemarin terus menerus melakukan serangan terhadap penduduk sipil.
Kemarin tentara Israel telah membunuh 18 Orang, tujuh orang diantaranya ditembak mati saat menunggu untuk mengumpulkan bantuan makanan.
Juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal mengatakan, tujuh orang itu ditembak mati dengan pesawat tak berawak Israel yang menghantam halaman rumah sakit di Kota Gaza, di wilayah utara.
Para saksi mata mengatakan para korban adalah anggota unit Hamas, yang menurut sumber dari kelompok militan Palestina bertanggung jawab atas penyaluran bantuan dan “memerangi pencuri.”
Saksi mata pada Minggu melaporkan serangan udara Israel di Jalur Gaza itu terjadi sepanjang malam hingga dini hari.
Bassal menambahkan, empat orang meninggal dunia setelah sebuah serangan Israel menghantam tenda penampungan warga Palestina yang terlantar di wilayah selatan Khan Yunis.
Juru bicara pertahanan sipil mengatakan Israel terus melakukan pemboman hebat terhadap Zeitun Kota Gaza, tempat pasukan telah melancarkan operasi darat selama seminggu terakhir.
Ia mengatakan banyak korban jiwa yang jatuh, namun tim pertahanan sipil menghadapi “kesulitan besar dalam menjangkau mereka yang terjebak di bawah reruntuhan” akibat kekerasan yang terus berlanjut dan kurangnya peralatan. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Setelah 12 Tahun, Gedung Kesenian Kota Probolinggo Kembali ke Fungsi Awal
TNI AU Gelar Bakti Sosial Kesehatan di Banjarnegara
Kunker di Polsek Distrik Kota, Kapolresta Cilacap: Jangan Sampai Masyarakat Dipersulit
Turnamen Bola Voli Kejari Cup III Antar Kepala Desa Meriahkan HUT ke-80 Kejaksaan di Majalengka
Wali Kota Malang Resmikan Dapur SPPG Morse, 3.200 Porsi Makan Bergizi Gratis Perdana Didistribusikan
Meriahkan HUT ke-80 RI, Freeport Indonesia Gelar Parade Budaya di Smelter Gresik
Bupati Subandi Tegaskan Tak Ada PHK Pegawai Non-ASN di Sidoarjo
Pemkot Surabaya Komitmen Gempur Rokok Ilegal
Tragedi Kebakaran di Desa Langensari Kota Banjar Hanguskan Dua Rumah dan Bengkel
Pastikan Tak Terpotong! Pemkab Bondowoso Salurkan BLT DBHCHT 2025 pada 7.566 Buruh Tembakau