TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden AS, Donald Trump 'bertengkar' dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu melalui telepon hari Selasa setelah serangan di ibukota Qatar, Doha.
Wall Street Journal melaporkan hal itu dengan menyebutkan bahwa Trump menyampaikan rasa frustrasi yang mendalam karena dikejutkan oleh serangan Israel terhadap perwakilan Hamas di Qatar.
Disebutkan sejumlah pejabat senior pemerintah AS, bahwa Trump sangat frustasi bahwa serangan itu ternyata dilakukan oleh militer AS bukan oleh Israel, apalagi serangan itu justru menghantam wilayah sekutu AS lyang sedang memediasi negosiasi untuk mengakhiri perang Gaza.
Dengan mengutip dari pejabat AS, Wall Street Journal melaporkan Trump telah menyampaikan rasa frustrasinya yang mendalam terhadap Netanyahu atas pemboman Israel di Qatar, dengan mengatakan kepadanya bahwa keputusan untuk menargetkan para pemimpin Hamas di Doha tidak bijaksana.
Surat kabar Amerika itu menambahkan, bahwa Trump marah ketika mengetahui serangan itu dilakukan oleh militer AS, bukan Israel, dan semakin marah karena pemboman itu diarahkan ke wilayah sekutu AS yang sedang memediasi negosiasi untuk mengakhiri perang Gaza.
The Wall Street Journal seperti dilansir Al Jazeera, kemudian menerbitkan rincian percakapan Trump dengan Netanyahu setelah serangan Qatar.
Laporan itu juga mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan bahwa presiden frustrasi dengan Netanyahu, yang mengambil langkah agresif tanpa sepengetahuan Amerika Serikat, dan bahwa ia masih menginginkan Israel mengakhiri perang Gaza dan lebih suka jika Netanyahu meredakan pemboman.
Pejabat AS itu mengatakan bahwa Trump yakin serangan terhadap Gaza telah merusak citra Israel di dunia.
Wall Street Journal juga mengutip pejabat AS yang mengatakan bahwa Trump dan utusannya, Steve Witkoff mengeluh bahwa Benjamin Netanyahu yang menyeret mereka kedalam situasi sulit tanpa peringatan.
Dia juga melaporkan bahwa Donald Trump terlibat dalam percakapan telepon yang "menegangkan" dengan Benjamin Netanyahu setelah serangan hari Selasa, dan mengatakan bahwa Netanyahu menanggapi bahwa waktu untuk melancarkan serangan sudah singkat dan bahwa dia telah memanfaatkannya.
Surat kabar itu menambahkan, bahwa panggilan telepon kedua sahabat itu terjadi antara Netanyahu dan Trump pada Selasa malam, dimana presiden bertanya kepada Netanyahu apakah serangan itu berhasil.
Militer Israel telah mengumumkan Selasa bahwa mereka telah melancarkan serangan udara terhadap pimpinan Hamas di Doha, tanpa mengomentari hasilnya.
Qatar mengutuk serangan Israel dan menegaskan haknya untuk menanggapi agresi ini, yang mengakibatkan seorang anggota Pasukan Keamanan Dalam Negeri Qatar tewas.
Sementara itu Hamas mengumumkan, bahwa delegasi negosiasi yang dipimpin ketuanya di Gaza, Khalil al-Hayya, selamat dari upaya pembunuhan, namun direktur kantornya, Jihad Labad dan putranya yakni Humam al-Hayya, serta tiga pengawalnya, Abdullah Abdul Wahid, Moamen Hassouna dan Ahmed al-Mamluk, terbunuh. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Pemkot Mojokerto Dorong Koperasi Memiliki Semangat Capai Omset Besar
Kuliah Umum ITNY 2025: Alumni Berikan Motivasi Mahasiswa Baru Jadi Generasi Tangguh
Lestari Moerdijat Dorong Pelestarian Seni Kentrung Jepara
Ekonomi Harapan Indonesia
Bawa 10+8 Tuntutan, Cipayung Plus Jombang Audiensi dengan DPRD
Wali Kota Eri Cahyadi Berangkatkan 56 Kafilah MTQ Surabaya untuk Berlaga di Jember, Optimistis Raih Juara Umum
Tarif Rp30 Ribu per Jam, Rumah Kos di Majalengka Diduga Jadi Tempat Pasangan Terlarang
Dwayne Johnson Up Date Soal Film Jumanji 4
Kemensos Pastikan 65 Sekolah Rakyat Tambahan Beroperasi September
Pemimpin untuk Kesejahteraan Kekuasaan?