TIMESINDONESIA, SOLO – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso di Jalan Tentara Pelajar, Solo, Jumat (tanggal sesuai publikasi). Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) berjalan lancar dan siswa yang tinggal di asrama merasa nyaman, sekaligus meninjau Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas pemerintah.
Begitu tiba di lokasi, Wapres Gibran langsung menuju aula besar tempat sekitar 200 siswa sedang menyantap makan siang. Menu hari itu terdiri dari nasi, ayam balado, capcay, tempe goreng tepung, dan buah jeruk—makanan bergizi seimbang yang dirancang untuk mendukung kesehatan dan tumbuh kembang siswa.
“Sudah nyaman di sini?” tanya Wapres Gibran sambil tersenyum, membuka percakapan dengan salah satu siswa kelas 10 SMA.
Para siswa tampak antusias dan hangat dalam menyambut kunjungan orang nomor dua di Indonesia tersebut. Meski sebagian dari mereka mengaku sempat merasa rindu kampung halaman, namun suasana asrama dan kebersamaan dengan teman-teman baru membuat mereka cepat beradaptasi.
Selama MPLS, siswa dibekali berbagai materi pendidikan karakter untuk membentuk sikap disiplin, tanggung jawab, dan kemandirian. Selain itu, berbagai kegiatan ekstrakurikuler mulai dikenalkan, menyesuaikan dengan minat dan potensi masing-masing siswa.
Oktaviani, salah satu siswi Sekolah Rakyat, menceritakan pengalamannya.
“Seru, banyak dapat pengalaman baru, teman baru, lingkungan yang menyenangkan. Fasilitasnya juga sangat baik. Kami belajar kedisiplinan dan baris-berbaris di masa pengenalan ini,” tuturnya.
Wapres Gibran juga meninjau langsung fasilitas asrama siswa. Ia memasuki kamar-kamar yang dilengkapi dengan tempat tidur tingkat, loker pribadi, dan kamar mandi yang bersih dan tertata. Ia juga menanyakan kesetaraan fasilitas antara siswa laki-laki dan perempuan.
“Ini semua fasilitasnya sama ya, antara siswa perempuan dan laki-laki?” tanya Gibran kepada pengelola.
Kesan nyaman dan tertib terasa dari setiap sudut ruangan, menunjukkan bahwa perhatian terhadap kebutuhan siswa diperhatikan dengan baik.
Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso dulunya merupakan fasilitas rehabilitasi sosial milik Kementerian Sosial. Renovasi dan transformasi fungsi menjadi Sekolah Rakyat dilakukan tanpa mengesampingkan hak para penyandang disabilitas maupun lansia yang juga tinggal di lingkungan tersebut.
Kunjungan Wapres diakhiri dengan interaksi hangat bersama para penyandang disabilitas, termasuk melayani permintaan swafoto dari mereka yang antusias menyambut kehadirannya. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Jazz Gunung Bromo 2025 Belum Usai, Series 2 Janjikan Sensasi Lebih Wah!
Mindful Breathing: Teknik Pernapasan Sadar untuk Menangkal Stres dan Kecemasan
Tiga Kali Alat Pemantau Gunung Marapi Dicuri, Pemantauan Terganggu
RAN Tutup Jazz Gunung Bromo 2025, Gus Haris: Perpaduan Seni dan Semesta
‘Pangeran Tidur’ Arab Saudi Meninggal Dunia Setelah 20 Tahun Koma
Jamasan Pusaka Buka Festival Kopi Perdamaian di Blitar
SEA V League 2025 Leg 2, Timnas Voli Indonesia Selangkah Lagi Juara
Indonesian Student Wins International Silver Medal in Japan for Eco-Friendly Air Purifier
Kapal Wisata Terbalik di Vietnam, 30 Orang Lebih Meninggal
Blokade Bantuan Israel Sebabkan Bayi Berusia 35 Hari Meninggal Kelaparan, Ribuan Lainnya Kekurangan Gizi Parah