TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto telah tiba di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu (27/9/2025) sore. Kedatangan ini menandai akhir dari lawatan kerja selama sepekan yang mencakup empat negara, yaitu Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda, yang dimulai sejak 19 September 2025.
Pesawat Garuda Indonesia-1 yang membawa Presiden mendarat di Baseops Halim Perdanakusuma sekitar pukul 15.35 WIB. Kedatangan beliau disambut langsung oleh sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, serta pimpinan TNI dan Polri.
Menurut Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, rangkaian kunjungan ini membuahkan hasil nyata bagi Indonesia, berupa komitmen investasi yang nilainya mencapai triliunan rupiah serta kesepakatan pengembalian puluhan ribu artefak bersejarah dari Belanda.
Tahap pertama lawatan dilakukan di Jepang dengan kunjungan singkat ke Paviliun Indonesia di Expo Osaka 2025. Berdasarkan laporan Menteri PPN/Kepala Bappenas, ajang internasional tersebut berhasil mendatangkan komitmen investasi senilai 23,8 miliar dolar AS atau setara dengan Rp380 triliun.
Di Amerika Serikat, Presiden Prabowo mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato dalam Sidang Umum PBB, dimana pidatono tersebut menuai apresiasi dari berbagai pemimpin dunia.
“Berani, tegas, konkret. Ada Presiden Amerika Serikat, kemudian PM Kanada, kemudian tadi Raja Belanda, kemudian tadi pagi juga Presiden Macron menelepon beliau langsung menyampaikan apresiasi dan kebanggaan beliau atas pidato Bapak Presiden,” kata Teddy.
Selain itu, Prabowo juga melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino yang menyatakan dukungannya bagi pengembangan akademi sepak bola muda di Indonesia.
Kunjungan ke Kanada menghasilkan pencapaian strategis dengan ditandatanganinya perjanjian kemitraan ekonomi Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA). Melalui kesepakatan ini, Kanada akan menghapus tarif untuk 90,5% produk impor dari Indonesia.
Tahap akhir lawatan dilakukan di Belanda, dimana Presiden diterima secara resmi oleh Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima. Pertemuan ini mengukuhkan hubungan bilateral kedua negara dan menghasilkan komitmen Belanda untuk mengembalikan sekitar 30 ribu benda bersejarah, artefak Jawa, fosil, dan dokumen milik Indonesia.(*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |
Pipanisasi di Wonorejo Situbondo Rampung, Gubernur Khofifah Target Aliri 350 Rumah Tangga
Kritisi Anggota Dewan Kerap Bolos Kerja, Posnu Kota Banjar: BK Harus Menindak Tegas
Presiden Prabowo Subianto: Belanda Kembalikan 30 Ribu Artefak Bersejarah ke Indonesia
338 Mahasiswa ITNY Resmi Diwisuda, Zico Persembahkan Gelar untuk Mendiang Ayah
Kombes Pol. Jean Calvijn Simanjuntak Ditunjuk sebagai Kapolrestabes Medan yang Baru
Pawai Budaya Hari Jadi ke-666, Dokter Aminuddin: Motor Penggerak Probolinggo Bersolek
SBY Tandatangani Prasasti dan Bahas Keamanan Daerah di Mapolres Pacitan
Muktamar ke-10 PPP, Plt. Ketum PPP Mardiono: Demokrasi Harus Dilakukan dengan Santun
Mantan Bos Pertamina Sebut Tanjakan Ijen Banyuwangi dalam Mainsepeda Thrilogy
Bantuan Pendidikan untuk Rehab Sekolah di Kabupaten Malang Dikerjakan Secara Swakelola