Perebutan Kursi Ketua PSI Sengit, Agus Mulai Kuasai Basis Dukungan Kaesang di Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Persaingan menuju kursi Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) semakin sengit. Salah satu kandidat, Agus Mulyono Herlambang, mulai aktif melakukan safari politik.

Pada Rabu (16/7/2025), Agus hadir dalam peresmian kantor baru DPD PSI Kota Malang di Ruko WOW Sawojajar sebagai bagian dari upaya menyampaikan visi-misinya langsung ke akar rumput.

Sebagai Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) PSI, Agus sekaligus menagih janji kepada Ketua DPD PSI Kota Malang, Dedi Sumanto dan Sekretaris DPW PSI Jawa Timur, Ali Muthohirin, yang sebelumnya mendorongnya untuk maju dalam perebutan kursi Ketua PSI.

“Meskipun DPD dan DPW Jawa Timur merekomendasikan kandidat lain, tapi secara pribadi mereka bertanggung jawab atas suara kami,” ujar Agus, Rabu (16/7/2025).

Agus juga mengakui Jawa Timur, khususnya di Malang merupakan basis kuat Kaesang Pangarep yang saat ini masih sah menjabat sebagai Ketua PSI. Meski begitu, ia tetap optimis dapat meraih dukungan melalui sistem one man one vote. Menurutnya, sistem tersebut membuka peluang adil bagi semua calon.

“Walau Jatim adalah kantong suara utama Mas Kaesang setelah Jateng, kami tetap berikhtiar meraup suara, terutama di Malang Raya,” ungkapnya.

Ia menambahkan, karena pemungutan suara dilakukan secara individual dan rahasia, arah dukungan struktur partai tidak otomatis mencerminkan hasil akhir.

“Anggota memilih di rumah masing-masing, jadi saya punya peluang menang, termasuk di Jatim,” katanya.

Agus juga menekankan pentingnya menyatukan agenda internal dan eksternal dalam satu misi partai. Ia optimistis mampu meraih lebih dari 50 persen suara nasional dalam kongres PSI nanti.

Sementara itu, Sekretaris DPW PSI Jatim, Ali Muthohirin, menegaskan bahwa semua kader memiliki kesempatan setara. Ia menyebut sistem pemilihan kali ini berbeda dari partai lain karena memberi ruang demokrasi yang luas.

“Rekomendasi DPW atau DPD tidak bisa jadi penentu. Penentu sesungguhnya adalah suara kader,” ucapnya.(*)