TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyampaikan apresiasinya terhadap sikap Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan siap bertanggung jawab atas keberlanjutan operasional Kereta Cepat Jakarta–Bandung, Whoosh.
Menurut Eddy, komitmen Presiden tersebut menjadi sinyal kuat bagi dunia usaha dan investor bahwa pemerintah tetap menjunjung tinggi tanggung jawab terhadap proyek strategis nasional, termasuk yang melibatkan investasi asing.
“Sikap Presiden yang siap bertanggung jawab menunjukkan komitmen bahwa investasi, terutama investasi asing, akan terus dijalankan dan dihormati sesuai perjanjian yang berlaku,” ujar Eddy di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Ia menambahkan, jika ke depan diperlukan langkah evaluasi, restrukturisasi, atau penjadwalan ulang dalam pemenuhan sejumlah kewajiban, hal itu sebaiknya dilakukan atas dasar kesepakatan bersama dan dalam semangat saling menguntungkan.
“Prinsipnya harus win-win solution, menguntungkan bagi kedua pihak,” tegas Wakil Ketua Umum PAN itu.
Eddy mengungkapkan, sejak resmi beroperasi dua tahun lalu, Kereta Cepat Whoosh telah menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Hingga kini, moda transportasi berteknologi tinggi itu telah mengangkut hampir 12,5 juta penumpang, atau rata-rata sekitar 500 ribu orang per bulan.
“Kita patut bangga, Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki kereta api cepat. Bahkan, banyak wisatawan mancanegara datang ke Indonesia hanya untuk mencoba Whoosh,” ujarnya.
Selain menjadi simbol kemajuan transportasi nasional, kehadiran Whoosh juga berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan Bandung Raya.
Sektor pariwisata, kuliner, perhotelan, hingga sentra UMKM disebut mengalami peningkatan kunjungan dan transaksi sejak jalur kereta cepat tersebut beroperasi.
“Whoosh terbukti mendorong perputaran ekonomi di kawasan Bandung Raya. Banyak pelaku UMKM, destinasi wisata, dan industri perhotelan yang merasakan manfaatnya,” tambah Eddy yang juga doktor Ilmu Politik lulusan Universitas Indonesia itu.
Lebih lanjut, Eddy Soeparno mendukung gagasan Presiden Prabowo untuk memperluas jaringan kereta api ke wilayah-wilayah yang belum terlayani moda transportasi umum.
Menurutnya, baik kereta cepat maupun konvensional tetap menjadi moda publik yang aman, cepat, tepat waktu, dan ekonomis.
“Kereta api adalah moda transportasi publik nonhambatan yang efisien dan berbiaya relatif rendah. Karena itu, pengembangannya harus terus didorong untuk memperkuat konektivitas nasional,” jelasnya.
Eddy menegaskan, keberadaan Whoosh bukan sekadar pencapaian teknologi, melainkan juga simbol kemajuan bangsa dan komitmen pemerintah terhadap pelayanan publik yang lebih baik.
“Whoosh adalah tonggak pembangunan yang patut kita banggakan. Ia bukan hanya kebanggaan teknologi, tapi juga simbol kemajuan dan komitmen terhadap konektivitas nasional,” ucapnya. (*)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Bisnis dan Moralitas
Aliansi Warga Malang Tolak Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Sebut Pengkhianatan Sejarah Reformasi
CFD, Ruang Baru untuk Hidup Sehat dan Menggerakkan Ekonomi Rakyat Kabupaten Blitar
Wakasad TNI: TMMD Terus Berkembang, Fokus pada Ketahanan Pangan dan Program Air
Warga Hadang Petugas, Pembongkaran Fasum untuk Jalan Tembusan di Griya Shanta Kota Malang Memanas
Komisi E DPRD Jatim: Ego Sektoral Jadi Penghalang Efektivitas Program Pembangunan
Pekalen Rafting Probolinggo Sajikan Keseruan Berarung Jeram
Sejarah Tercipta: Astronot Pertama Kali Memanggang dan Menikmati Makanan Segar di Luar Angkasa
Banjir dan Puting Beliung Bayangi Banyuwangi hingga 12 November 2025
Nasib Investor Tambang Emas di Banyuwangi, Dihadang Pelaku Tambang Emas Ilegal