TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemilihan warna material bangunan bukan hanya soal estetika, tetapi juga berkaitan erat dengan fungsi dan kesan yang ingin ditampilkan. Warna memiliki kekuatan untuk memengaruhi suasana ruang, memperkuat identitas bangunan, sekaligus meningkatkan kenyamanan penghuni. Karena itu, menentukan warna material tidak bisa dilakukan secara sembarangan, terutama untuk proyek hunian, perkantoran, maupun gedung publik.
Setiap jenis bangunan memiliki fungsi yang berbeda, sehingga warna materialnya pun sebaiknya disesuaikan. Untuk gedung perkantoran, warna netral seperti abu-abu, putih, atau hitam sering dipilih karena memberi kesan profesional dan elegan. Sementara itu, untuk hunian, warna hangat seperti beige, cokelat, atau wood texture mampu menciptakan suasana lebih nyaman dan ramah.
Warna material juga sebaiknya selaras dengan lingkungan sekitar. Misalnya, bangunan di kawasan perkotaan modern dapat menggunakan warna-warna metalik atau solid yang tegas agar tampil menonjol. Sebaliknya, bangunan di kawasan hijau lebih cocok menggunakan warna natural seperti hijau, cokelat kayu, atau beige agar menyatu dengan alam.
Warna material bisa dimanfaatkan untuk menciptakan ilusi visual. Warna terang seperti putih atau krem dapat membuat bangunan terlihat lebih luas dan lapang, sementara warna gelap seperti abu-abu tua atau hitam memberi kesan kokoh dan mewah. Pemilihan kombinasi warna juga bisa membantu menonjolkan bagian fasad tertentu.
Dalam dunia arsitektur, tren warna selalu berkembang. Saat ini, warna pastel, gradasi, hingga kombinasi kontras mulai banyak digunakan pada bangunan modern. Mengikuti tren warna bisa menjadi nilai tambah agar bangunan tampak kekinian sekaligus menarik perhatian.
Agar lebih leluasa dalam memilih, gunakan material bangunan yang menawarkan katalog warna beragam. Salah satu contohnya adalah ACP SEVEN, yang menghadirkan variasi warna solid, metalik, wood texture, marble, hingga mirror finish. Dengan banyaknya pilihan tersebut, arsitek dan kontraktor dapat menyesuaikan warna material dengan konsep desain yang diinginkan tanpa kehilangan kualitas dan daya tahan.
Lebih dari itu, ACP SEVEN telah digunakan di berbagai proyek berskala nasional karena kualitas materialnya yang teruji. Ketahanan panel, konsistensi warna, dan fitur tahan api menjadikan ACP SEVEN dipercaya oleh banyak kontraktor dan arsitek sebagai pilihan utama untuk proyek fasad di Indonesia.
Selain estetika, pikirkan juga perawatan jangka panjang. Warna cerah biasanya lebih cepat kotor sehingga membutuhkan perawatan ekstra. Sementara warna gelap lebih tahan lama dari segi penampilan, tetapi dapat menyerap panas lebih banyak. Memilih material yang mudah dibersihkan akan membuat warna tetap terjaga dalam waktu lama.
Menentukan warna material bangunan sesuai fungsi adalah langkah penting dalam proses desain arsitektur. Warna yang tepat bukan hanya mempercantik tampilan, tetapi juga mendukung kenyamanan, identitas, dan karakter bangunan. Dengan mempertimbangkan fungsi, lingkungan, tren, serta memilih material berkualitas seperti ACP SEVEN, hasil akhir proyek akan lebih optimal, estetik, dan tahan lama.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Mimpi Indonesia ke Piala Dunia 2026 Pupus di Tangan Irak
Wow, Soto Betawi Juara Satu Sup Terbaik di Taste Atlas
Waspada Bahaya Gluten: Ahli Ungkap Risiko untuk Penderita Autoimun dan Celiac
Boyzone akan Gelar Konser Perpisahan One For The Road
Kacamata jadi Ikon Afgan, Kini Diangkat Judul Single
Dua Rateeb Asal Nagan Raya Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Film Jumbo Makin Mendunia, Berhak Tayang di 40 Negara
Final Four Livoli Divisi Utama 2025, Bank Jatim Bangkit, Libas Rajawali O2C 3-0
Rahasia Turunkan Kadar Gula dalam Nasi dengan Cara Simpel untuk Diabetes
Akses Gerbang Tol Padalarang Timur Diubah, Pengendara Diminta Waspada