TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di usia yang baru menginjak 12 tahun, Laetizia Machiko Kennedy, akrab dengan panggilan Machiko sudah memiliki visi yang tidak biasa yaitu memperkenalkan budaya Indonesia ke mata dunia.
Siswi Binus School Bekasi ini baru saja dinobatkan sebagai Puteri Kebudayaan Remaja Indonesia 2025 dalam ajang nasional yang berlangsung di Yogyakarta.
Tak hanya menyabet gelar utama, Machiko juga membawa pulang penghargaan Best Photogenic, menandai langkah awalnya sebagai duta budaya muda Indonesia.
"Budaya itu identitas. Lewat pakaian, tari, dan tutur kata, kita bisa tunjukkan siapa kita sebenarnya," ujar Machiko dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (18/7/2025).
Dalam momentum yang baik tersebut di mana balutan busana tradisional Betawi yang anggun, Machiko berbicara dengan mantap, mencerminkan kematangan di balik usia mudanya.
Lahir di Jakarta pada 19 Februari 2013 dari pasangan Piscesar dan Tata Kennedy, Machiko memang telah akrab dengan dunia seni dan budaya sejak kecil.
Lebih lanjut dia pernah tampil membawakan kebudayaan Betawi di forum internasional, dan kini siap membawa lebih banyak cerita Indonesia ke kancah global.
"Tantangan kita hari ini adalah menjaga warisan budaya di tengah arus modernisasi dan globalisasi. Dan menurutku, itu tugas yang menyenangkan," tambahnya sambil tersenyum.
Perjalanan Machiko menuju panggung nasional bukanlah jalan pintas. Ia sebelumnya menyandang gelar Puteri Kebudayaan DKI Jakarta 2025, dan aktif sebagai pembicara muda dalam sejumlah forum internasional.
Salah satunya adalah Asia Youth Green Action Summit (AYGAS) 2025, di mana ia tampil sebagai tamu kehormatan bersama tokoh muda nasional lainnya seperti Puteri Indonesia Lingkungan 2025 dan Miss International 2024.
Tak hanya berprestasi di dunia budaya, Machiko juga mencatat berbagai pencapaian di bidang akademik dan seni.
Ia pernah menjadi juara dalam kompetisi nasional KOMPSIPNAS (Kompetisi Sempoa SIP Nasional), serta aktif bermusik dengan piano dan ukulele. Di sela-sela jadwalnya yang padat, ia juga menekuni olahraga seperti berkuda dan basket.
Menjawab pertanyaan soal makna gelar yang baru disandangnya, Machiko menjelaskan, “Buat aku, menjadi Puteri Kebudayaan itu bukan soal selempang atau mahkota. Ini tentang tanggung jawab untuk menjadi contoh, terutama bagi generasi muda Indonesia, agar tidak malu dengan budayanya sendiri.”
Lebih jauh dengan semangat dan kepercayaan diri yang sangat tinggi, Machiko Kennedy kini membawa harapan baru bagi pelestarian budaya Indonesia melalui suara anak muda.
Di tengah dunia yang terus berubah, Machiko membuktikan bahwa menjadi remaja Indonesia adalah tentang mencintai akar sambil menatap masa depan.
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Kisah Fajrin, Mahasiswa Difabel UB yang Lulus Jadi Sarjana dan Terus Menginspirasi
Tour Wayang Santri Gagasan Ketua MPR RI, Pererat Persaudaraan Indonesia-Malaysia
125 Pesantren NU Siap Jadi Pusat Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)
Luncurkan 80 Ribu Koperasi Merah Putih, Prabowo: Konsepnya Gotong Royong
Pelajar di Bondowoso Sempat Mandi Sebelum Terbawa Arus Sampean Baru
Kebijakan Kurikulum Deep Learning PAUD Berbasis Kerelawanan
Talent Night Koko Cici Jakarta 2025: Kreativitas, Keragaman dan Semangat Budaya Anak Muda
Kelurahan dan Kecamatan di Kota Mojokerto Bisa Dapat Puluhan Juta dari Program Budaya RT Berseri
Dukung Investasi di Tengah Efisiensi Anggaran, DPRD Banyuwangi Dorong Kemudahan Perizinan
Sekda Majalengka Ajak ASN Tegakkan Integritas dan Dukung Gerakan Antikorupsi