TIMESINDONESIA, JAKARTA – Arghea Nurazlia Siswono Putri, atau akrab disapa Arghea, lahir di Jakarta pada tahun 2003. Di usia 22 tahunnya, ia telah menorehkan sejumlah pencapaian membanggakan.
Dalam hal ini lebih lanjut lulusan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang ini telah berhasil meraih gelar sarjana hanya dalam waktu 3,5 tahun dengan predikat cumlaude.
Tidak hanya unggul di bidang akademik, Arghea juga memiliki rekam jejak prestasi yang beragam, mulai dari Top 5 DBL Dance Competition East Region 2019 hingga terpilih sebagai Wakil I None Jakarta Barat 2025.
Perjalanan organisasinya pun terbilang aktif. Ia pernah bergabung dalam Asian Law Students’ Association (ALSA) Local Board Universitas Diponegoro dan menutup perjalanannya di sana sebagai Manager of Public Relation.
"Tahun 2024 saya dinobatkan sebagai 3rd Member of The Year ALSA Local Chapter Undip. Selain itu juga memiliki pengalaman magang hukum di Lontoh & Partners Lawfirm," katanya dalam wawancara eksklusif bersama TIMES Indonesia, Sabtu (23/8/2025).
Momen Wakil I None Jakarta Barat 2025, Arghea Nurazlia, saat mensosialisasikan UMKM dan PIRT. (FOTO: Arghea for TIMES Indonesia)
Menurut Arghea, keberadaan UMKM di Jakarta bukan hanya sekadar pelengkap, tetapi tulang punggung perekonomian kota. “Jakarta memiliki ratusan ribu pelaku UMKM, khususnya di sektor kuliner yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar,” ujarnya.
Namun, di tengah ketatnya persaingan bisnis kuliner modern, legalitas menjadi faktor penting yang tidak boleh diabaikan. Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dinilai Arghea sebagai langkah krusial agar produk makanan dan minuman memiliki izin edar yang sah, sekaligus menjamin keamanan pangan.
"Dengan sertifikat ini, UMKM dapat memperluas pasar, meningkatkan kepercayaan konsumen, dan melindungi diri dari risiko hukum," imbuh pemilik akun media sosial Instagram @argheansp sembari tersenyum manis.
Sebagai Wakil I None Jakarta Barat 2025, Arghea membawa gagasan inovatif berupa program “PIRT Keliling”. Program ini rencananya akan hadir di 44 kecamatan di Jakarta dengan konsep jemput bola. “Kami yang akan mendatangi para pelaku UMKM, sehingga proses pendaftaran menjadi lebih mudah, terjangkau, dan efektif,” jelasnya.
Arghea menyadari bahwa salah satu tantangan terbesar UMKM adalah keterbatasan edukasi terkait standar produksi higienis serta proses perizinan yang dianggap rumit. Melalui pendekatan proaktif, ia berharap “PIRT Keliling” mampu mendorong lebih banyak pelaku usaha untuk mengurus legalitas produk mereka.
Di tengah pesatnya perkembangan Jakarta sebagai kota global, Arghea optimistis UMKM lokal bisa terus tumbuh dan bersaing. Ia menekankan bahwa sertifikasi legal seperti PIRT adalah fondasi penting bagi keberlangsungan usaha.
“Harapan saya, UMKM di Jakarta tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dengan legalitas yang kuat dan daya saing global,” pungkasnya menutup penyampaian dengan nada penuh semangat.(*)
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Peluang Karier Generasi Digital
Singgah di Madiun, Kampanye "Judi Pasti Rugi" Edukasi Masyarakat tentang Bahaya Judi Online
Kondisi Krisis Kemanusiaan Rohingya Terus Memburuk, PBB Serukan Solusi Berkelanjutan
Kelaparan di Gaza Sudah Sampai Fase 5, Sebuah Tingkatan Terburuk
Kecelakaan Libatkan Tiga Kendaraan di Tlogosari Bondowoso, Satu Pengendara Meninggal
Naik Kolbak dan Panas-panasan, Mantan Wali Kota Banjar Jadi Peserta Pawai Alegoris HUT RI
Peserta MTB Prabu 2025 Probolinggo Mulai Berdatangan, Camping Meriah di Dua Titik
F1 Powerboat 2025 Jadi Magnet Wisata Masyarakat di Danau Toba
Ratusan Peserta Tajemtra 2025 di Jember Manfaatkan Layanan Kereta Gratis
MilkLife Soccer Challenge Surabaya Seri 1 2025-2026, Beda Lapangan Beda Tantangan