TIMESINDONESIA, JAKARTA – Platform video terbesar dunia, YouTube, kembali mencatat kinerja impresif. Pada kuartal ketiga (Q3) tahun 2025, YouTube membukukan pendapatan iklan sebesar 10,26 miliar dolar AS, naik 15 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut laporan Variety, Kamis (30/10/2025), capaian tersebut melampaui ekspektasi para analis yang memperkirakan pendapatan YouTube berada di angka 10,01 miliar dolar AS, berdasarkan data dari StreetAccount.
Pendapatan ini belum termasuk dari lini bisnis langganan seperti YouTube Premium dan YouTube TV, namun iklan masih menjadi penyumbang terbesar dalam portofolio pendapatan platform milik Alphabet itu.
Perusahaan induk YouTube, Alphabet Inc., juga mencatat hasil yang gemilang. Pendapatan total pada kuartal ketiga 2025 mencapai 102,35 miliar dolar AS, dengan laba bersih sebesar 34,98 miliar dolar AS, melampaui perkiraan Wall Street.
Alphabet melaporkan total pendapatan iklan Google (termasuk YouTube) mencapai 74,18 miliar dolar AS.
CEO Alphabet dan Google Sundar Pichai menyampaikan, di Amerika Serikat, format video pendek YouTube Shorts kini menghasilkan lebih banyak pendapatan per jam tonton dibandingkan video in-stream tradisional—meski kontribusinya terhadap total iklan video masih relatif kecil.
“Shorts kini menjadi bagian penting dari strategi pertumbuhan kami. Pendapatan per jam tontonnya menunjukkan potensi besar untuk masa depan,” ujar Pichai.
Pichai juga menyoroti peluncuran fitur-fitur kecerdasan buatan (AI tools for creators) yang diumumkan pada acara Made on YouTube bulan lalu. Fitur ini dirancang untuk membantu kreator menghasilkan konten lebih cepat dan kreatif.
Selain itu, YouTube sukses mencatat rekor baru dalam siaran langsung pertandingan pembuka musim NFL 2025 antara Kansas City Chiefs dan Los Angeles Chargers pada 5 September 2025. Pertandingan yang disiarkan dari Brasil itu menarik lebih dari 19 juta penonton global secara bersamaan — menjadikannya siaran langsung terbesar dalam sejarah YouTube.
Alphabet juga melaporkan total lebih dari 300 juta langganan berbayar dari seluruh lini bisnisnya, terutama didorong oleh pertumbuhan Google One dan YouTube Premium.
Chief Financial Officer Alphabet Anat Ashkenazi menyebutkan bahwa perusahaan memperkirakan belanja modal (capital expenditure) tahun 2025 akan meningkat menjadi 91–93 miliar dolar AS, naik dari 85 miliar dolar pada proyeksi sebelumnya.
“Kami juga memperkirakan peningkatan signifikan pada 2026,” kata Ashkenazi dalam pernyataan resminya.
Dalam restrukturisasi internal besar-besaran, YouTube membentuk tiga grup organisasi produk baru yaitu:
Subscriptions Products, dipimpin oleh Christian Oestlien, mencakup YouTube TV, Musik, dan Premium.
Viewer Products, dipimpin oleh Johanna Voolich, mantan Chief Product Officer YouTube.
Creator & Community Products, yang saat ini masih mencari pemimpin baru.
Di saat bersamaan, YouTube juga memperkenalkan program “kesempatan kedua”, yang memungkinkan kreator yang sebelumnya diblokir untuk membuat kanal baru. Program ini berlaku bagi akun yang terkena sanksi karena kebijakan lama, termasuk larangan konten terkait pemilihan presiden AS 2020 dan COVID-19.
Bulan lalu, Alphabet juga memperoleh kemenangan hukum setelah hakim federal menolak permintaan pemerintah AS untuk memaksa Google menjual peramban Chrome.
Hakim memutuskan bahwa Google hanya wajib berbagi jenis data tertentu dengan pesaing dan dilarang membuat perjanjian distribusi eksklusif.
Sementara itu, pada September, Alphabet sepakat membayar 24,5 juta dolar AS untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan oleh mantan Presiden AS Donald Trump, terkait tuduhan “sensor” atas penangguhan kanal YouTube miliknya. Dari total tersebut, 22 juta dolar diberikan langsung kepada Trump, yang disebut akan digunakan untuk pembangunan ruang dansa baru di Gedung Putih. (*)
| Pewarta | : Ferry Agusta Satrio |
| Editor | : Imadudin Muhammad |
Pesantren dan NU: Pilar Moral Menuju Indonesia Emas 2045
Wamenkomdigi Nezar Patria: Tata Kelola Kuat Jadi Kunci AI yang Aman dan Terpercaya
Presiden Argentina Javier Milei Terima Pengunduran Diri Perdana Menteri Guillermo Francos, Manuel Adorni Jadi Pengganti
Indonesia Sediakan 15 Ribu Hektare Lahan di Kalimantan untuk Palestina
Konser BLACKPINK di GBK, Polisi Kerahkan 1500 Personel
Kemkomdigi dan Apple Bangun Ekosistem Digital Berdaya Saing Global
Harga BBM di SPBU BP Turun Mulai 1 November 2025
Negara Islam Akan Bersikap, Karena Israel Terus Mencari Dalih Untuk Melanjutkan Genosidanya di Gaza
Prakiraan BMKG: Kota Malang Siang Ini Gerimis Berpetir Sampai Badai
Imigrasi Soekarno-Hatta Uji Coba ‘Corridor Gate’, Teknologi Pemeriksaan Super Cepat 3 Detik