Ekonomi

Lampaui Nasional, Konsumsi Non Beras di Kota Malang Tembus 4,2 Persen

Kamis, 31 Juli 2025 - 17:12 | 9.02k
Penjual beras di pasar Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Penjual beras di pasar Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Pola konsumsi masyarakat Kota Malang menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan), konsumsi non-beras di tahun 2025 mencapai 4,2 persen, melebihi target nasional sebesar 4 persen.

Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dispangtan Kota Malang, Elfiatur Roikhah mengatakan, capaian ini merupakan hasil dari berbagai program penguatan ketahanan pangan lokal. 

Advertisement

“Ini peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023. Masyarakat mulai terbuka terhadap pangan alternatif selain beras dan terigu,” ujar Elfi, Kamis (31/7/2025).

Upaya ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2024 tentang percepatan diversifikasi konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal. Salah satu program unggulannya adalah “One Day No Rice” yang mengajak kelompok urban farming tidak mengonsumsi beras atau tepung setiap hari Jumat.

Ke depan, Pemkot Malang akan menyurati instansi, sekolah, dan lembaga pemerintah agar ikut mendukung pengurangan konsumsi beras dan tepung. Program ini sudah dijalankan bersama komunitas urban farming yang sebelumnya menerima bantuan bibit ubi jalar dari Bank Indonesia dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Dispangtan juga menggelar pelatihan pengolahan pangan lokal di tiga kecamatan: Lowokwaru, Blimbing, dan Klojen. Tujuannya, meningkatkan variasi olahan bahan pangan lokal agar lebih diterima masyarakat.

“Selama ini ubi hanya dikukus. Lewat pelatihan, kami ajarkan cara membuat camilan, kue, hingga makanan kreatif lain agar anak-anak terbiasa sejak dini,” ungkapnya.

Meski menghadapi keterbatasan lahan di kawasan perkotaan, masyarakat tetap bisa bertanam melalui media alternatif seperti karung. 

“Dengan edukasi dan pendampingan berkelanjutan, kami harap masyarakat semakin mandiri dan sadar akan pola konsumsi pangan yang sehat,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES