Transaksi Furnitur Indonesia di Korsel Tembus Rp50,6 Miliar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat produk furnitur Indonesia berhasil meraih potensi transaksi sebesar 3,07 juta dolar AS atau setara Rp50,60 miliar dalam Korea International Furniture and Interior Fair (KOFURN) 2025, di Korea Selatan (Korsel) pada akhir Agustus 2025.
Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Fajarini Puntodewi, pembeli Korea Selatan menyukai furnitur Indonesia karena berhasil menjawab kebutuhan konsumen Korea Selatan terhadap furnitur multifungsi dan ringkas yang menyesuaikan dengan karakteristik hunian di Korea Selatan.
Advertisement
"Buyer Korea Selatan menyukai furnitur multifungsi berukuran tidak terlalu besar yang mudah dipindahkan. Hal ini menyesuaikan dengan karakteristik hunian di Korea Selatan yang umumnya memiliki luas terbatas, sehingga membutuhkan furnitur praktis, namun tetap estetis," kata Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Sebanyak 12 eksportir furnitur Indonesia yang berpartisipasi menampilkan produk furnitur ekspor unggulan yang menonjolkan penggunaan produk berbahan dasar kayu dan rotan yang berkelanjutan.
Seluruh peserta juga menampilkan kekayaan material alami Indonesia dan desain yang memadukan keterampilan perajin tradisional dengan sentuhan modern berciri minimalis dan elegan. Fitur ini sesuai dengan tren desain di pasar Korea Selatan.
"Produk furnitur Indonesia warna kemerahan (cherry color) dan furnitur yang mengekspose serat kayu memberikan kesan natural dan modern. Ini paling diminati buyer Korea Selatan," jelasnya.
Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kemendag RI Deden Muhammad Fajar Shiddiq menambahkan, pengunjung yang didominasi konsumen akhir menunjukkan animo masyarakat Korea Selatan terhadap produk furnitur.
Tingginya minat tersebut membuka peluang untuk meningkatkan nilai ekspor dan memperkuat pasar ekspor produk furnitur Indonesia di Korea Selatan dan kawasan Asia Timur.
"Kondisi ini menjadi masukan bagi kami untuk mencari mitra, distributor, atau membuka showroom di Korea Selatan karena beberapa peserta sudah memiliki buyer di Korea Selatan," ujar Deden.
Kemendag akan mengevaluasi dan mengomunikasikan kepada para peserta pameran secara periodik, sekaligus mendorong para peserta pameran memanfaatkan berbagai keuntungan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (Indonesia-Korea CEPA) untuk mendorong ekspor ke Korea Selatan.
"Kami harap, beberapa faktor seperti eliminasi tarif nol persen dalam skema Indonesia-Korea CEPA dan masih tingginya tingkat daya beli masyarakat Korea Selatan, terutama untuk produk furnitur, dapat menjadi faktor pendorong peningkatan ekspor furnitur ke Korea Selatan," imbuh Deden. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |